Jumat, 20 November 2009

http://weareprettybeautiful.blogspot.com/2009/11/my-illustration-for-just-gold-print-ad.html
Media Baru dan Media Sosial: Pengaruh Aplikasi Web 2.0
Posted by admin
April 27, 2009



blog-networking_sKemunculan aplikasi www di internet pada awalnya dianggap kemunculan suatu media jenis baru. Hal itu didorong oleh kekuatan teknologi internet yang dapat menembus batas geografis, dimana orang dapat mengakses internet, maka ia pun dapat melihat halaman yang disajikan di www. Halaman yang tercetak di kertas diubah menjadi bentuk digital sehingga bisa dikirimkan ke segenap perangkat penjelajah internet.



Dengan munculnya aplikasi lain yang memanfaatkan internet, yaitu mesin pencari, media baru juga menjanjikan pengarsipan yang memudahkan orang mencari berita atau artikel yang sudah lama ditampilkan. Kedua hal ini, akses global, pengarsipan, dan kemudahan pencarian menjadi keunggulan media baru.

Keunggulan lain yang membuat internet semakin banyak dipilih adalah susahnya kontrol dari pemerintah. Awal kehadiran internet, undang-undang mengenai penerbitan digital belum ada. Maka kebebasan berekspresi dan mengeluarkan pendapat begitu bebas bagaikan tanpa batas. Media di internet menawarkan alternatif tanpa sensor dimana orang dapat lebih bebas mengungkapkan pendapatnya. Keadaan seperti ini oleh sebagian orang atau institusi dipakai untuk menawarkan pemikiran yang berseberangan dengan peraturan pemerintah. Hal ini memunculkan permasalahan di bidang hukum yang segera direspon oleh pemerintahan dengan munculnya undang-undang yang mengatur permasalahan terkait teknologi digital. Kemunculan undang-undang mengenai informasi secara elektronik (digital) juga baru disahkan di Indonesia tahun ini, melalui Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik. Masalah hukum pada dunia internet ini juga berdampak luas pada kejahatan melalui internet dan perlindungan hak cipta.



Internet sebagai media baru seperti tersebut di atas awalnya memang hanya digunakan untuk memindahkan edisi cetak menjadi edisi online supaya lebih mudah dibaca oleh lebih banyak orang, distribusi semakin mudah, dan tentu menghemat biaya cetak dan distribusi. Namun munculnya aplikasi Web 2.0 menyadarkan semakin banyak praktisi media dan internet akan keunggulan lain media baru ini. Media ini menjadi baru bukan hanya karena kemudahan distribusi, pengarsipan, dan murah, tetapi lebih karena kemampuan mengirimkan konten multimedia dan kemudahan interaksi antara pembaca dan penulis.

Dalam penelitiannya, FAD Research, sebuah lembaga riset media di Kanada, menuliskan bahwa interaktifitas ini mengijinkan pengguna (pembaca) dapat melakukan banyak kontrol terhadap konten yang ditampilkan. Interaktifitas inilah yang benar-benar membedakan fitur media baru dengan media lama *).

Sistem baru dengan adanya media baru yang mengusung interaktifitas tidak hanya membuat pembaca dapat memberikan komentar terhadap artikel yang diterbitkan, lebih dari itu bahkan mereka dimampukan untuk menulis sendiri artikel untuk ditayangkan media tersebut. Sistem inilah yang kemudian dikenal dengan user generated content atau konten yang dibuat oleh pengguna. Media sebagai penerbit menayangkan artikel yang sudah diedit oleh tim redaksi, ada pula media yang secara ekstrim menampilkan semua artikel apa adanya, tim redaksi hanya menjadi pengatur penayangan artikel tersebut.



Media Sosial adalah ketika aplikasi Web 2.0 digunakan suatu situs untuk membentuk jejaring antarteman, biasa disebut juga situs pertemanan. Dalam suatu media sosial, anggota komunitas suatu situs tidak hanya sekadar dapat menanggapi konten atau mengirimkan konten, melainkan juga membangun relasi antar-anggota.



*) FAD Research, Changing Media, Changing Roles: New Media Comes of Ages, FAD Research, Canada, 2006



image from: blog.imedexchange.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

http://outoforder03.blogspot.com/

Text widget

Twitter Update

Jumat, 20 November 2009

http://weareprettybeautiful.blogspot.com/2009/11/my-illustration-for-just-gold-print-ad.html
Media Baru dan Media Sosial: Pengaruh Aplikasi Web 2.0
Posted by admin
April 27, 2009



blog-networking_sKemunculan aplikasi www di internet pada awalnya dianggap kemunculan suatu media jenis baru. Hal itu didorong oleh kekuatan teknologi internet yang dapat menembus batas geografis, dimana orang dapat mengakses internet, maka ia pun dapat melihat halaman yang disajikan di www. Halaman yang tercetak di kertas diubah menjadi bentuk digital sehingga bisa dikirimkan ke segenap perangkat penjelajah internet.



Dengan munculnya aplikasi lain yang memanfaatkan internet, yaitu mesin pencari, media baru juga menjanjikan pengarsipan yang memudahkan orang mencari berita atau artikel yang sudah lama ditampilkan. Kedua hal ini, akses global, pengarsipan, dan kemudahan pencarian menjadi keunggulan media baru.

Keunggulan lain yang membuat internet semakin banyak dipilih adalah susahnya kontrol dari pemerintah. Awal kehadiran internet, undang-undang mengenai penerbitan digital belum ada. Maka kebebasan berekspresi dan mengeluarkan pendapat begitu bebas bagaikan tanpa batas. Media di internet menawarkan alternatif tanpa sensor dimana orang dapat lebih bebas mengungkapkan pendapatnya. Keadaan seperti ini oleh sebagian orang atau institusi dipakai untuk menawarkan pemikiran yang berseberangan dengan peraturan pemerintah. Hal ini memunculkan permasalahan di bidang hukum yang segera direspon oleh pemerintahan dengan munculnya undang-undang yang mengatur permasalahan terkait teknologi digital. Kemunculan undang-undang mengenai informasi secara elektronik (digital) juga baru disahkan di Indonesia tahun ini, melalui Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik. Masalah hukum pada dunia internet ini juga berdampak luas pada kejahatan melalui internet dan perlindungan hak cipta.



Internet sebagai media baru seperti tersebut di atas awalnya memang hanya digunakan untuk memindahkan edisi cetak menjadi edisi online supaya lebih mudah dibaca oleh lebih banyak orang, distribusi semakin mudah, dan tentu menghemat biaya cetak dan distribusi. Namun munculnya aplikasi Web 2.0 menyadarkan semakin banyak praktisi media dan internet akan keunggulan lain media baru ini. Media ini menjadi baru bukan hanya karena kemudahan distribusi, pengarsipan, dan murah, tetapi lebih karena kemampuan mengirimkan konten multimedia dan kemudahan interaksi antara pembaca dan penulis.

Dalam penelitiannya, FAD Research, sebuah lembaga riset media di Kanada, menuliskan bahwa interaktifitas ini mengijinkan pengguna (pembaca) dapat melakukan banyak kontrol terhadap konten yang ditampilkan. Interaktifitas inilah yang benar-benar membedakan fitur media baru dengan media lama *).

Sistem baru dengan adanya media baru yang mengusung interaktifitas tidak hanya membuat pembaca dapat memberikan komentar terhadap artikel yang diterbitkan, lebih dari itu bahkan mereka dimampukan untuk menulis sendiri artikel untuk ditayangkan media tersebut. Sistem inilah yang kemudian dikenal dengan user generated content atau konten yang dibuat oleh pengguna. Media sebagai penerbit menayangkan artikel yang sudah diedit oleh tim redaksi, ada pula media yang secara ekstrim menampilkan semua artikel apa adanya, tim redaksi hanya menjadi pengatur penayangan artikel tersebut.



Media Sosial adalah ketika aplikasi Web 2.0 digunakan suatu situs untuk membentuk jejaring antarteman, biasa disebut juga situs pertemanan. Dalam suatu media sosial, anggota komunitas suatu situs tidak hanya sekadar dapat menanggapi konten atau mengirimkan konten, melainkan juga membangun relasi antar-anggota.



*) FAD Research, Changing Media, Changing Roles: New Media Comes of Ages, FAD Research, Canada, 2006



image from: blog.imedexchange.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

http://outoforder03.blogspot.com/

Labels

About Me

Foto saya
kreatif atau mati 081931194193 buku tahunan, clothing garment, Advertising rendragarment@gmail.com

Followers