Rabu, 25 Agustus 2010
tugas bina usaha UMY
klien target harisma komputer jl.c simanjuntak
DOLANAN ADVERTISING
TUGAS 6 OKTOBER 2010 (PAPER CLIEN BRIEF)
UNSUR P 4 (PRODUCT, PRICE, PLACE, PROMOTION)
TARGET BERIKLAN (AWARNER BRAND OR SELLING)
POSISIONING DAN SEGMENTASI PRODUK
DATA BASE DETAIL INFORMATION
PROMOTION MIX(ADVER,PIAR,PERSONAL SELLING)
SEJARAH PERUSAHAAN KLIEN (PEMILIK,BERDIRI, TEMPAT DISTRIBUSI/CABANG)
STRUKTUR ORGANISASI, BAGAIMANA PEMASARANNYA, PRODUK BAGAIMANA, PACKING, VARIASI,KOMPETITOR,HARGA/DAFTAR HARGA), PERSEN KEUNTUNGAN
PROMOTION YANG SUDAH DILAKUKAN SELAMA INI.
P4 KOMPETITOR , ANALISIS SWOT (KEKUATAN,KELEMAHAN,KESEMPATAN,ANCAMAN)
PELAJARI KARAKTER KLIEN, LAKUKAN RISET KECIL,
PRILAKU KONSUMEN,
TUGAS TGL 13
BUAT RISET PAPER UNTUNG MENENTUKAN LANGKAH2 YG DIAMBIL, ACUAN DRAF, ANALISIS, KOMPETITOR RISET,
TANGGAL 3
CWP(CREATIVE WORK PLAN)
KEY EFEK
PROBLEM CREATIVE STRATEGI(DEMOGRAFI,SES,LIFE STYLE, STATUS SOSIAL, TARGET PENCAPAIAN)
KOMPETITOR PRODUK HARGA DAN ANALISIS
TONE AND MANER
KOMPETITOR UTAMA SAPA
PROMISE
MANDATORIS
Selasa, 24 Agustus 2010
belajar iklan
Account Executive tugasnya adalah sebagai berikut:
1. Mendiskusikan dengan klien dan sumber lainnya tentang produk yang akan diiklankan serta informasi lain seperti perincian mengenai perusahaan dan produknya, anggaran dan goal pemasaran, dan riset pemasaran
2. Berdasarkan permintaan klien, mengarahkan spesialis lainnya dalam agency, misalnya tim kreatif perancang media dan periset, untuk mengembangkan perincian kampanye
3. Mempresentasikan draft kasar kampanye dan ringkasan anggaran awal kepada klien serta melakukan negosiasi dan penyusunan jika diperlukan
4. Melakukan pengawasan dan koordinasi terhadap pekerjaan yang dilakukan departemen terkait agar perkembangan kampanye sesuai rencana, tenggat waktu, dan anggaran
5. Menjaga hubungan dengan klien selama proyek berlangsung dan menyelesaikan permasalahan yang timbul secepat mungkin
6. Membantu klien dalam perencanaan strategi pemasaran Advertising account executive biasanya bekerja dalam suatu tim dan menjadi orang yang paling sering berhubungan dengan klien. Fokus pekerjaan advertising account executive terletak pada kompetisi untuk rekening klien dan untuk memenuhi permintaan klien, tidak jarang, dalam jangka waktu yang ketat.
Persyaratan personal:
1. kreativitas
2. imajinasi
3. menguasai cara berkomunikasi dengan baik
4. menguasai pengorganisasian
5. mampu bekerja di bawah tekanan
6. kemampuan analisa
2. BIRO IKLAN
Biro iklan merupakan perusahaan yang membantu pengiklan dalam menganalisis peluang, mengembangkan kreasi, mendesain iklan, serta memasukkan iklan pada media yang tersedia. Dengan demikian, biro iklan berhubungan dengan pengiklan di satu pihak dan media di pihak lain.
Di Indonesia, ruang lingkup pekerjaan yang ditangani sebuah biro iklan, umumnya meliputi hal-hal berikut ini (Kasali 1995: 27-28).
a. Analisis Industri.
Biro iklan menganalisis sejauh mana prospek pengiklan dalam pasar, domestik atau ekspor. Apakah produk pengiklan sudah mendapat perhatian dari pemerintah sebagai penunjang ekonomi nasional ataukah belum.
b. Analisis Produk dan Konsumen Biro iklan menganalisis berapa besar potensi pasar produk dan bagaimana pola konsumsi yang berlaku.
c. Analisis Pasar Biro iklan harus mampu melihat peluang pasar dan mengisi celah-celah dalam persaingan, termasuk identifikasi pesaing dan berapa besar pangsa pasar masing-masing. Kekuatan dan kelemahan masing-masing diidentifikasi untuk menentukan strategi promosi dan periklanan.
d. Analisis Sasaran Konsumen Biro iklan harus mengetahui persepsi konsumen terhadap produk dan pola konsumsi yang berlaku secara lebih terinci.
d. Tujuan dan Strategi pemasaran Tujuan dan strategi pemasaran biasanya ditetapkan oleh biro iklan karena pengiklan kurang memahami soal ini.
e. Penetapan Tujuan Periklanan. Tujuan periklanan harus disesuaikan dengan kondisi produk di pasar. Biro iklan akan menetapkan tujuan periklanan berdasarkan tujuan dan strategi pemasaran. Misalnya, untuk produk baru sasaran iklan adalah membina kesadaran konsumen akan adanya tawaran baru. Untuk produk yang sudah mapan sasaran iklan adalah meningkatkan pangsa pasar, dengan memperkuat preferensi merk agar banyak yang sadar dan mau mengganti pilihan. Untuk produk yang memiliki banyak kompetitor, sasaran iklan adalah mengimbangi persaingan dengan meningkatkan kesetiaan pada merk melalui berbagai cara promosi.
Strategi Kreatif
f. Biro iklan bertugas melakukan strategi kreatif, yaitu menjabarkan tujuan periklanan untuk diterjemahkan menjadi pesan perdagangan. Hasil strategi kreatif ini akan muncul dalam bentuk materi iklan yang siap dipublikasikan
g. Strategi Media Biro iklan bertugas memilih media publikasi sesuai dengan tujuan periklanan dan materi iklan yang disiapkan. Terdapat beberapa media yang dapat dipilih, yaitu:· media cetak : surat kabar, majalah· media radio· media televisi, bioskop, video· media luar ruang: papareklame, poster, spanduk, deon, dan lain-lain. Dalam sebuah Biro Iklan, terdapat departemen-departemen kerja untuk menjalankan tugas-tugas seperti di atas.
h. Departemen Bina UsahaDepartemen ini disebut juga Client Service Departement atau Account Service Departement. Di sinilah mereka yang berkualifikasi sebagai Account Executive, Account Supervisor, dan Account Director berada. Merekalah orang yang ditunjuk perusahaan biro iklan sebagai penghubung dalam melayani klien (pengiklan). Account Executive ini menduduki posisi yang unik. Bila ia berada di kantor klien, dia adalah representatif dari biro iklan, tempatnya bekerja dan menerima gaji. Namun, di biro iklan tempat ia bekerja , dia merupakan representatif dari klien. Dialah orang yang paling tahu urusan klien. Dia pula yang selalu memikirkan kepentingan klien.
Karena posisinya yang unik itulah , ia harus benar-benar mengerti kepentingan klien (khususnya di bidang pemasarannya). Namun, tentu saja dia tidak boleh melupakan kepentingannya sendiri.
Dalam sebuah perusahaan biro iklan departemen ini sering diberi julukan ujung tombak perusahaan.
b. Departemen Kreatif Depertemen ini disebut juga Creatif Departement yang dipimpin oleh seorang Pengarah Kreatif atau Creative Director. Apabila Departemen Bina Usaha disebut sebagai ujung tombak perusahaan, maka departemen kreatif ini disebut dapurnya perusahaan. Di sinilah Pesan-pesan periklanan untuk berbagai media diciptakan, digodok, dan dikembangkan untuk disampaikan kepada target audience melalui media yang dipilih. Di dalam departemen ini bekerjalah orang-orang yang berprofesi sebagai:
1. Copywriter, orang yang keahlian utamanya adalah menulis. Mereka adalah orang-orang yang memiliki kemampuan dasar mengolah bahasa untuk menterjemahkan pesan-pesan perdagangan. Dalam profesi inilah, alumni mahasiswa jurusan bahasa dan sastra dapat bergabung.
2. Art Director, orang yang keahlian utamanya menggambar atau merancang tata letak. Orang yang berprofesi sebagai art director mememiliki pengetahuan atau latar belakang pendidikan rancang grafis.
Dalam departemen kreatif tugas copywriter dan art director dapat digambar-kan sebagai dua sisi dalam satu keping mata uang. Mereka harus dapat bekerja sama menerjemahkan pesan perdagangan ke dalam satu ide yang melahirkan sebuah bentuk iklan. Sebelum dimuat atau ditayangkan di media, hasil dari kerja petugas departemen kreatif ini harus disetujui oleh klien (pengiklan). Dialah yang membayar semua kampanye iklan.
c. Departemen Media Bentuk iklan yang sudah dibuat oleh orang-orang di departemen kreatif tentunya memerlukan media untuk sampai kepada khalayak sasaran. Depatemen inilah yang mengevalusasi, merencanakan, dan memilih media apa saja, kapan, dan berapa sering pesan iklan itu harus dimuat atau dipasang untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Di departemen ini bekerjalah Media Planner, Media Buyer, dan Media Director yang bersama-sama dengan Account Director dan Creative Director , merancang dan menentukan strategi media untuk suatu kampanye iklan. Strategi ini, tentunya harus disetujui klien sebelum dilaksanakan.
Para petugas di departemen media harus pandai bernegosiasi bisnis dengan perusahaan media (surat kabar, majalah, radio, televisi, dll) karena dari sinilah sumber pemasukan keuangan yang utama bagi biro iklan. Biro iklan memperoleh sejumlah komisi dari media untuk iklan-iklan yang mereka pasang di media tersebut. Dengan demikian, sesungguhnya departemen media ini merupakan profit center sehingga ada biro iklan yang menjadikan departemen ini sebagai badan usaha yang terpisah dan berdiri sendiri.
d. Departemen Research dan Monitoring Mengingat bahwa tugas biro iklan juga meliputi analisis industri, produk dan konsumen, pasar, dan sasaran konsumen; maka beberapa biro iklan besar di Indonesia mempunyai departemen yang khusus melakukan research dan monitoring.
Riset tersebut bisa dilakukan sebelum maupun sesudah kampanye periklanan dilancarkan. Klien-klien dari perusahaan multinasional yang selalu berpedoman pada efisiensi, biasanya tidak mau ambil resiko untuk membuat kampanye periklanan dengan cara spekulatif atau untung-untungan. Kampanye periklanan biasanya membutuhkan biaya besar. Itulah sebabnya mereka bisa melakukan survei terlebih dahulu sebelum sebuah konsep komunikasi pemasaran dilancarkan.
3. MEDIA Media merupakan perusahaan yang menjual ruang dan waktu untuk iklan. Perusahaan itu ada yang mengelola surat kabar, majalah, stasiun radio, stasiun televisi, atau media luar ruang.
Dewasa ini pihak media tidak lagi dapat duduk nyaman di belakang meja menanti datangnya iklan. Persaingan ketat antarmedia membuat pihak media berusaha keras untuk mencari peluang dan mengejar klien agar memanfaatkan medianya. Hal ini disebabkan sumber utama pemasukan uang adalah iklan. Oleh sebab itu, perusahaan media mempunyai bagian yang disebut manajer iklan dan manajer pemasaran yang bertugas menyusun dummy (untuk media cetak) atau programa (untuk media radio/televisi), serta mencari sponsor baik secara langsung maupun melalui iklan.
Tarif yang dikenakan tergantung pada kualitas dan permintaan:
a. Kualitas Hal ini berkaitan dengan mutu cetak/warna/ acara yang menarik oleh penulis atau pembawa acara yang dikenal.
b. Permintaan Hal ini berakitan dengan tempat atau waktu yang strategis dan banyak dibaca/didengar/ditonton orang. Suatu kolom dalam surat kabar yang bantak dibaca orang, suatu program di radio dan di televisi yang banyak didengar atau ditonton orang -- membuat tarif iklan semakin tinggi. Tiga komponen di atas, yaitu pengiklan, biro iklan, dan media merupakan inti dalam jalingan periklanan. Karena itulah komponen ini sering disebut dengan triparkit. Ketiga komponen ini masing-masing mengembangkan prosesinya sendiri. Namun demikian, dalam dunia periklanan terdapat komponen lain yang mempengruhi munculnya iklan di luar komponen triparkit tersebut. Mereka adalah pemerintah dan konsumen.
4. PEMERINTAH Terdapat pengawas yaitu pemerintah yang berinteraksi dengan atau mempengaruhi aktivitas mengambilan keputusan pengiklan dengan berbagai cara. Kebanyakan produk, dalam praktik pengiklanannya dibatasi oleh serangkaian aturan pemerintah. Hal ini menyangkut berbagai kepentingan seperti norma-norma kesusilaan, kesehatan, keselamatan penggunaan, ataupun pemerataan pendapatan (kesenjangan kaya miskin). Pemerintah, tahun 1981, yang saat itu diwakili oleh Departemen Penerangan bekerja sama dengan:
a. ASPINDO (Asosiasi Pemrakarsa dan Penyantun Iklan Indonesia), mewakili pengiklan ,
b. P3I (Persatuaan Perusahaan Periklanan Indonesia), mewakili biro iklan,
c. BPMN/SPS (Badan Periklanan Media/Serikat Penerbit Surat Kabar), mewakili pemilik media cetak,
d. PRSSNI (Persatuan Pengusaha Siaran Radio Swasta Niaga Indonesia), mewakili pemilik radio,
e. GPSI (Gabungan Pengusaha Bioskop Indonesia), mewakili pemilik bioskop --
merancang dan menuyusun kode etik periklanan yang diberi nama Tata Krama dan Tata Cara Periklanan Indonesia. Kode etik ini dari waktu ke waktu mengalami perbaikan hingga saat ini yang dikenal adalah Tata Krama dan Tata Cara Periklanan di Indonesia yang Disempurnakan.Kode etik ini menjadi acuan bersama bagi para pengiklan, biro iklan, dan media menjalankan profesinya.
Dalam dunia periklanan yang menjadi target audience-nya adalah konsumen. Dengan demikian, konsumen harus diperhatikan oleh pengiklan, biro iklan, dan media. Untuk itu, pemerintah melindungi konsumen dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Iklan yang dibuat tidak boleh melanggar kode etik dan Undang-undang ini.
4. KONSUMEN Dalam jaringan periklanan konsumen merupakan target audience yang harus dicermati dengan seksama karena kepada merekalah iklan itu dikomunikasikan. Terdapat perbedaan kelompok konsumen sehingga konsep iklan pun seharusnya berbeda untuk kelompok konsumen yang berbeda. Sebuah produk makanan atau minuman untuk kelompok pekerja tentu tidak boleh disamakan dengan kata-kata dan kailmat yang cocok untuk golongan sopir atau pekerja kasar.
Text widget
Twitter Update
Rabu, 25 Agustus 2010
tugas bina usaha UMY
klien target harisma komputer jl.c simanjuntak
DOLANAN ADVERTISING
TUGAS 6 OKTOBER 2010 (PAPER CLIEN BRIEF)
UNSUR P 4 (PRODUCT, PRICE, PLACE, PROMOTION)
TARGET BERIKLAN (AWARNER BRAND OR SELLING)
POSISIONING DAN SEGMENTASI PRODUK
DATA BASE DETAIL INFORMATION
PROMOTION MIX(ADVER,PIAR,PERSONAL SELLING)
SEJARAH PERUSAHAAN KLIEN (PEMILIK,BERDIRI, TEMPAT DISTRIBUSI/CABANG)
STRUKTUR ORGANISASI, BAGAIMANA PEMASARANNYA, PRODUK BAGAIMANA, PACKING, VARIASI,KOMPETITOR,HARGA/DAFTAR HARGA), PERSEN KEUNTUNGAN
PROMOTION YANG SUDAH DILAKUKAN SELAMA INI.
P4 KOMPETITOR , ANALISIS SWOT (KEKUATAN,KELEMAHAN,KESEMPATAN,ANCAMAN)
PELAJARI KARAKTER KLIEN, LAKUKAN RISET KECIL,
PRILAKU KONSUMEN,
TUGAS TGL 13
BUAT RISET PAPER UNTUNG MENENTUKAN LANGKAH2 YG DIAMBIL, ACUAN DRAF, ANALISIS, KOMPETITOR RISET,
TANGGAL 3
CWP(CREATIVE WORK PLAN)
KEY EFEK
PROBLEM CREATIVE STRATEGI(DEMOGRAFI,SES,LIFE STYLE, STATUS SOSIAL, TARGET PENCAPAIAN)
KOMPETITOR PRODUK HARGA DAN ANALISIS
TONE AND MANER
KOMPETITOR UTAMA SAPA
PROMISE
MANDATORIS
Selasa, 24 Agustus 2010
belajar iklan
Account Executive tugasnya adalah sebagai berikut:
1. Mendiskusikan dengan klien dan sumber lainnya tentang produk yang akan diiklankan serta informasi lain seperti perincian mengenai perusahaan dan produknya, anggaran dan goal pemasaran, dan riset pemasaran
2. Berdasarkan permintaan klien, mengarahkan spesialis lainnya dalam agency, misalnya tim kreatif perancang media dan periset, untuk mengembangkan perincian kampanye
3. Mempresentasikan draft kasar kampanye dan ringkasan anggaran awal kepada klien serta melakukan negosiasi dan penyusunan jika diperlukan
4. Melakukan pengawasan dan koordinasi terhadap pekerjaan yang dilakukan departemen terkait agar perkembangan kampanye sesuai rencana, tenggat waktu, dan anggaran
5. Menjaga hubungan dengan klien selama proyek berlangsung dan menyelesaikan permasalahan yang timbul secepat mungkin
6. Membantu klien dalam perencanaan strategi pemasaran Advertising account executive biasanya bekerja dalam suatu tim dan menjadi orang yang paling sering berhubungan dengan klien. Fokus pekerjaan advertising account executive terletak pada kompetisi untuk rekening klien dan untuk memenuhi permintaan klien, tidak jarang, dalam jangka waktu yang ketat.
Persyaratan personal:
1. kreativitas
2. imajinasi
3. menguasai cara berkomunikasi dengan baik
4. menguasai pengorganisasian
5. mampu bekerja di bawah tekanan
6. kemampuan analisa
2. BIRO IKLAN
Biro iklan merupakan perusahaan yang membantu pengiklan dalam menganalisis peluang, mengembangkan kreasi, mendesain iklan, serta memasukkan iklan pada media yang tersedia. Dengan demikian, biro iklan berhubungan dengan pengiklan di satu pihak dan media di pihak lain.
Di Indonesia, ruang lingkup pekerjaan yang ditangani sebuah biro iklan, umumnya meliputi hal-hal berikut ini (Kasali 1995: 27-28).
a. Analisis Industri.
Biro iklan menganalisis sejauh mana prospek pengiklan dalam pasar, domestik atau ekspor. Apakah produk pengiklan sudah mendapat perhatian dari pemerintah sebagai penunjang ekonomi nasional ataukah belum.
b. Analisis Produk dan Konsumen Biro iklan menganalisis berapa besar potensi pasar produk dan bagaimana pola konsumsi yang berlaku.
c. Analisis Pasar Biro iklan harus mampu melihat peluang pasar dan mengisi celah-celah dalam persaingan, termasuk identifikasi pesaing dan berapa besar pangsa pasar masing-masing. Kekuatan dan kelemahan masing-masing diidentifikasi untuk menentukan strategi promosi dan periklanan.
d. Analisis Sasaran Konsumen Biro iklan harus mengetahui persepsi konsumen terhadap produk dan pola konsumsi yang berlaku secara lebih terinci.
d. Tujuan dan Strategi pemasaran Tujuan dan strategi pemasaran biasanya ditetapkan oleh biro iklan karena pengiklan kurang memahami soal ini.
e. Penetapan Tujuan Periklanan. Tujuan periklanan harus disesuaikan dengan kondisi produk di pasar. Biro iklan akan menetapkan tujuan periklanan berdasarkan tujuan dan strategi pemasaran. Misalnya, untuk produk baru sasaran iklan adalah membina kesadaran konsumen akan adanya tawaran baru. Untuk produk yang sudah mapan sasaran iklan adalah meningkatkan pangsa pasar, dengan memperkuat preferensi merk agar banyak yang sadar dan mau mengganti pilihan. Untuk produk yang memiliki banyak kompetitor, sasaran iklan adalah mengimbangi persaingan dengan meningkatkan kesetiaan pada merk melalui berbagai cara promosi.
Strategi Kreatif
f. Biro iklan bertugas melakukan strategi kreatif, yaitu menjabarkan tujuan periklanan untuk diterjemahkan menjadi pesan perdagangan. Hasil strategi kreatif ini akan muncul dalam bentuk materi iklan yang siap dipublikasikan
g. Strategi Media Biro iklan bertugas memilih media publikasi sesuai dengan tujuan periklanan dan materi iklan yang disiapkan. Terdapat beberapa media yang dapat dipilih, yaitu:· media cetak : surat kabar, majalah· media radio· media televisi, bioskop, video· media luar ruang: papareklame, poster, spanduk, deon, dan lain-lain. Dalam sebuah Biro Iklan, terdapat departemen-departemen kerja untuk menjalankan tugas-tugas seperti di atas.
h. Departemen Bina UsahaDepartemen ini disebut juga Client Service Departement atau Account Service Departement. Di sinilah mereka yang berkualifikasi sebagai Account Executive, Account Supervisor, dan Account Director berada. Merekalah orang yang ditunjuk perusahaan biro iklan sebagai penghubung dalam melayani klien (pengiklan). Account Executive ini menduduki posisi yang unik. Bila ia berada di kantor klien, dia adalah representatif dari biro iklan, tempatnya bekerja dan menerima gaji. Namun, di biro iklan tempat ia bekerja , dia merupakan representatif dari klien. Dialah orang yang paling tahu urusan klien. Dia pula yang selalu memikirkan kepentingan klien.
Karena posisinya yang unik itulah , ia harus benar-benar mengerti kepentingan klien (khususnya di bidang pemasarannya). Namun, tentu saja dia tidak boleh melupakan kepentingannya sendiri.
Dalam sebuah perusahaan biro iklan departemen ini sering diberi julukan ujung tombak perusahaan.
b. Departemen Kreatif Depertemen ini disebut juga Creatif Departement yang dipimpin oleh seorang Pengarah Kreatif atau Creative Director. Apabila Departemen Bina Usaha disebut sebagai ujung tombak perusahaan, maka departemen kreatif ini disebut dapurnya perusahaan. Di sinilah Pesan-pesan periklanan untuk berbagai media diciptakan, digodok, dan dikembangkan untuk disampaikan kepada target audience melalui media yang dipilih. Di dalam departemen ini bekerjalah orang-orang yang berprofesi sebagai:
1. Copywriter, orang yang keahlian utamanya adalah menulis. Mereka adalah orang-orang yang memiliki kemampuan dasar mengolah bahasa untuk menterjemahkan pesan-pesan perdagangan. Dalam profesi inilah, alumni mahasiswa jurusan bahasa dan sastra dapat bergabung.
2. Art Director, orang yang keahlian utamanya menggambar atau merancang tata letak. Orang yang berprofesi sebagai art director mememiliki pengetahuan atau latar belakang pendidikan rancang grafis.
Dalam departemen kreatif tugas copywriter dan art director dapat digambar-kan sebagai dua sisi dalam satu keping mata uang. Mereka harus dapat bekerja sama menerjemahkan pesan perdagangan ke dalam satu ide yang melahirkan sebuah bentuk iklan. Sebelum dimuat atau ditayangkan di media, hasil dari kerja petugas departemen kreatif ini harus disetujui oleh klien (pengiklan). Dialah yang membayar semua kampanye iklan.
c. Departemen Media Bentuk iklan yang sudah dibuat oleh orang-orang di departemen kreatif tentunya memerlukan media untuk sampai kepada khalayak sasaran. Depatemen inilah yang mengevalusasi, merencanakan, dan memilih media apa saja, kapan, dan berapa sering pesan iklan itu harus dimuat atau dipasang untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Di departemen ini bekerjalah Media Planner, Media Buyer, dan Media Director yang bersama-sama dengan Account Director dan Creative Director , merancang dan menentukan strategi media untuk suatu kampanye iklan. Strategi ini, tentunya harus disetujui klien sebelum dilaksanakan.
Para petugas di departemen media harus pandai bernegosiasi bisnis dengan perusahaan media (surat kabar, majalah, radio, televisi, dll) karena dari sinilah sumber pemasukan keuangan yang utama bagi biro iklan. Biro iklan memperoleh sejumlah komisi dari media untuk iklan-iklan yang mereka pasang di media tersebut. Dengan demikian, sesungguhnya departemen media ini merupakan profit center sehingga ada biro iklan yang menjadikan departemen ini sebagai badan usaha yang terpisah dan berdiri sendiri.
d. Departemen Research dan Monitoring Mengingat bahwa tugas biro iklan juga meliputi analisis industri, produk dan konsumen, pasar, dan sasaran konsumen; maka beberapa biro iklan besar di Indonesia mempunyai departemen yang khusus melakukan research dan monitoring.
Riset tersebut bisa dilakukan sebelum maupun sesudah kampanye periklanan dilancarkan. Klien-klien dari perusahaan multinasional yang selalu berpedoman pada efisiensi, biasanya tidak mau ambil resiko untuk membuat kampanye periklanan dengan cara spekulatif atau untung-untungan. Kampanye periklanan biasanya membutuhkan biaya besar. Itulah sebabnya mereka bisa melakukan survei terlebih dahulu sebelum sebuah konsep komunikasi pemasaran dilancarkan.
3. MEDIA Media merupakan perusahaan yang menjual ruang dan waktu untuk iklan. Perusahaan itu ada yang mengelola surat kabar, majalah, stasiun radio, stasiun televisi, atau media luar ruang.
Dewasa ini pihak media tidak lagi dapat duduk nyaman di belakang meja menanti datangnya iklan. Persaingan ketat antarmedia membuat pihak media berusaha keras untuk mencari peluang dan mengejar klien agar memanfaatkan medianya. Hal ini disebabkan sumber utama pemasukan uang adalah iklan. Oleh sebab itu, perusahaan media mempunyai bagian yang disebut manajer iklan dan manajer pemasaran yang bertugas menyusun dummy (untuk media cetak) atau programa (untuk media radio/televisi), serta mencari sponsor baik secara langsung maupun melalui iklan.
Tarif yang dikenakan tergantung pada kualitas dan permintaan:
a. Kualitas Hal ini berkaitan dengan mutu cetak/warna/ acara yang menarik oleh penulis atau pembawa acara yang dikenal.
b. Permintaan Hal ini berakitan dengan tempat atau waktu yang strategis dan banyak dibaca/didengar/ditonton orang. Suatu kolom dalam surat kabar yang bantak dibaca orang, suatu program di radio dan di televisi yang banyak didengar atau ditonton orang -- membuat tarif iklan semakin tinggi. Tiga komponen di atas, yaitu pengiklan, biro iklan, dan media merupakan inti dalam jalingan periklanan. Karena itulah komponen ini sering disebut dengan triparkit. Ketiga komponen ini masing-masing mengembangkan prosesinya sendiri. Namun demikian, dalam dunia periklanan terdapat komponen lain yang mempengruhi munculnya iklan di luar komponen triparkit tersebut. Mereka adalah pemerintah dan konsumen.
4. PEMERINTAH Terdapat pengawas yaitu pemerintah yang berinteraksi dengan atau mempengaruhi aktivitas mengambilan keputusan pengiklan dengan berbagai cara. Kebanyakan produk, dalam praktik pengiklanannya dibatasi oleh serangkaian aturan pemerintah. Hal ini menyangkut berbagai kepentingan seperti norma-norma kesusilaan, kesehatan, keselamatan penggunaan, ataupun pemerataan pendapatan (kesenjangan kaya miskin). Pemerintah, tahun 1981, yang saat itu diwakili oleh Departemen Penerangan bekerja sama dengan:
a. ASPINDO (Asosiasi Pemrakarsa dan Penyantun Iklan Indonesia), mewakili pengiklan ,
b. P3I (Persatuaan Perusahaan Periklanan Indonesia), mewakili biro iklan,
c. BPMN/SPS (Badan Periklanan Media/Serikat Penerbit Surat Kabar), mewakili pemilik media cetak,
d. PRSSNI (Persatuan Pengusaha Siaran Radio Swasta Niaga Indonesia), mewakili pemilik radio,
e. GPSI (Gabungan Pengusaha Bioskop Indonesia), mewakili pemilik bioskop --
merancang dan menuyusun kode etik periklanan yang diberi nama Tata Krama dan Tata Cara Periklanan Indonesia. Kode etik ini dari waktu ke waktu mengalami perbaikan hingga saat ini yang dikenal adalah Tata Krama dan Tata Cara Periklanan di Indonesia yang Disempurnakan.Kode etik ini menjadi acuan bersama bagi para pengiklan, biro iklan, dan media menjalankan profesinya.
Dalam dunia periklanan yang menjadi target audience-nya adalah konsumen. Dengan demikian, konsumen harus diperhatikan oleh pengiklan, biro iklan, dan media. Untuk itu, pemerintah melindungi konsumen dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Iklan yang dibuat tidak boleh melanggar kode etik dan Undang-undang ini.
4. KONSUMEN Dalam jaringan periklanan konsumen merupakan target audience yang harus dicermati dengan seksama karena kepada merekalah iklan itu dikomunikasikan. Terdapat perbedaan kelompok konsumen sehingga konsep iklan pun seharusnya berbeda untuk kelompok konsumen yang berbeda. Sebuah produk makanan atau minuman untuk kelompok pekerja tentu tidak boleh disamakan dengan kata-kata dan kailmat yang cocok untuk golongan sopir atau pekerja kasar.
Labels
- kreatif (1)
About Me
- www.rendravisual.blogspot.com
- kreatif atau mati 081931194193 buku tahunan, clothing garment, Advertising rendragarment@gmail.com