Diposkan oleh are_if_wi_dou_dou di 13:39:00 |
Mahasiswa merupakan sebuah proses pembelajaran banyak hal. Mulai dari pembelajaran hidup, pembelajaran study, dan yang paling penting adalah pembelajaran kedewasaan. Kuliah di Universitas bonavit tanpa ditambah dengan kemandiriran individu tidaklah cukup. Yang penting adalah kualitas individu, bukan kualitas Universitas.
Sebagai mahasiswa kita harus mengerjakan berbagai hal yang berbeda dengan yang dilakukan saat SMA. Contoh, kita harus belajar dengan metode yang sama sekali jauh berbeda dengan saat sekolah di SMA. Mendapatkan nilai tinggi saat kuliahpun sangat susah. Seperti pengamatan yang dilakukan penulis di sebuah Universitas Bonavit di negeri ini saat Ujian Tengah Semester (UTS). Berdasarkan pengamatan, banyak sekali mahasiswa yang mendapatkan nilai ujian 5 dengan skala 100. Inilah salah satu tantangan yang harus dihadapi oleh mahasiswa.
Bayangkan saja, kita kuliah bertatap muka dengan dosen hanya 21 jam setiap minggunya, jika kuliah kita 21 sks. Berarti akan banyak sekali waktu yang terbuang jika kita tidak memanfaatkan untuk belajar mandiri, ke perpustakaan, ataupun mencari referensi lain. Nah, sekarang bagaimana si biar kita bisa lebih baik dalam belajar? Mungkin tips ini cocok :
<> Belajar saat kondisi santai dan relax
<> Jangan terlalu serius dalam belajar
<> Perhatikan apapun yang disampaikan oleh dosen
<> Kalau sedang tidak mood belajar, jangan dipaksakan walaupun akan ujian
<> cari tempat-tempat yang bisa membuat kita betah dan konsen belajar
Ayo semangat dalam kuliah, agar kamu bisa dapet IP tinggi. Kan sekarang banyak banget perusahaan yang merekrut dengan syarat IPK di atas 3. Semangat ya teman-teman.
Kamis, November 13, 2008
Kamis, 28 Januari 2010
Senin, 04 Januari 2010
Prospek bisnis “Clothing-an” / Garmen
Prospek bisnis “Clothing-an” / Garmen
Saya alif (21) mahasiswa manajemen bisnis di salah satu perguruan tinggi swasta di Bandung. Saya sekarang sedang menjalani bisnis pakaian dan konveksi, atau lebih dikenal oleh anak muda “clothing-an”. Hehe.
Awalnya saya ragu dengan bisnis ini karena :
1. sudah banyak pemain dalam bisnis ini.
2. diferensiasi produk masih bingung.
3. mental saya sebagai anak muda yang terkadang kurang konsisten.
Tapi saya dari dulu memang suka bisnis kecil-kecilan, dan sekarang alhamdulillah say sudah dapat modal untuk berbisnis. Jadi saya mencoba bisnis “clothing”, karna bisnis ini yang product knowledge nya cukup saya kuasai.
Yang ingin saya tanyakan adalah :
1. Apakah bisnis ini masih memiliki propsek yang bagus??
2. Bagaimana cara menerapkan sistem syariah dalam manajemenisasi bisnis saya??
Terima Kasih.
Wass.
===== Komentar =====
Mas Alif, salam kenal kembali. Senang rasanya mendengar anak muda sudah getol berbisnis. Saya jadi merasa terlambat banget memulai bisnis, kenapa nggak dari dulu memulainya selagi seumuran Mas Alif ini, selagi masih punya energi yang full power.
Semasa muda memang sering tampak seperti tidak konsisten. Tapi nggak apa-apa. Itu memang jiwanya anak muda yang masih dalam tahap mencari-cari. Dan bersyukur mas Alif sudah menemukan dunia yang disenangi di “clothing-an”.
Menurut saya, bisnis clothing atau garmen masih memiliki prospek yang bagus. Bisnis garment termasuk dalam bisnis yang merupakan kebutuhan pokok manusia yaitu Sandang-Pangan-Papan. Selama kita hidup kita akan terus butuh pakaian untuk menutupi tubuh, untuk memenuhi gaya hidup, untuk menjalankan ibadah, kerja, dll.
Memang ada yang menilai bahwa tahun-tahun belakangan ini bisnis garmen di Indonesia sedang surut. Tapi saya kira itu wajar dalam dunia bisnis yang kadang berada di atas dan kadang berada di bawah. Saat-saat orang lain menilai bisnis sedang turun, justru bisa kita manfaatkan untuk mempersiapkan diri menyambut bisnis kembali naik dan saat diatas kita siap menangguk keuntungan.
Kalau kita menganggap pemain sudah banyak dan persaingan sangat ketat, maka kita dituntut untuk kreatif dan inovatif. Hal ini agar kita bisa membuat posisi yang berbeda dengan pemain yang lain. Setidaknya ada dua kunci agar kita bisa tampil beda yaitu produk/pelayanan yang unik dan pemberian nilai tambah kepada konsumen (Artikel tentang ini pernah saya posting, baca-baca juga ya!). Setidaknya itu teorinya, sedangkan prakteknya ya… tergantung pinter-pinternya kita mensiasati dan memanfaatkan potensi yang kita miliki untuk bisa tetap tampil beda.
Oh ya kadang-kadang sentuhan kecil bisa membuat pembeda yang besar lho. Misalnya sapaan yang manis bagi pelanggan, bungkus produk atau tas belanja yang khas, poster di dinding toko, dan lain-lain. Yaa… pinter-pinter kita lah…
Mengenai “sistem syariah dalam manajemen”, saya kurang paham apa yang Mas Alif maksudkan. Menurut saya kalau Mas Alif menjual barang yang halal, dengan cara-cara yang baik, memperlakukan karyawan dengan baik, memberi pelayanan kepada pelanggan dengan baik, tidak merugikan orang lain, boleh dibilang bisnisnya sudah syariah. Kalau barang yang dijual bukan barang yang membuat pembelinya menjadi terbuka auratnya, itu juga menambah nilai syariah dalam bisnis anda. Terus tidak melakukan penipuan dalam bertransaksi, itu juga syariah.
Menurut saya bisnis yang dilakukan dengan benar dan mengikuti tuntunan Rosululloh SAW itu merupakan bisnis yang syariah, meskipun tidak disebut-sebut sebagai bisnis syariah. Toch kita tahu bahwa Rosululloh dan sahabatnya sebagian besar adalah pengusaha. Kita tinggal ngikutin aja jejak-jejak beliau.
Semoga bisa membantu
Salam
Fuad Muftie
© 2007 http://fuadmuftie.wordpress.com
Saya alif (21) mahasiswa manajemen bisnis di salah satu perguruan tinggi swasta di Bandung. Saya sekarang sedang menjalani bisnis pakaian dan konveksi, atau lebih dikenal oleh anak muda “clothing-an”. Hehe.
Awalnya saya ragu dengan bisnis ini karena :
1. sudah banyak pemain dalam bisnis ini.
2. diferensiasi produk masih bingung.
3. mental saya sebagai anak muda yang terkadang kurang konsisten.
Tapi saya dari dulu memang suka bisnis kecil-kecilan, dan sekarang alhamdulillah say sudah dapat modal untuk berbisnis. Jadi saya mencoba bisnis “clothing”, karna bisnis ini yang product knowledge nya cukup saya kuasai.
Yang ingin saya tanyakan adalah :
1. Apakah bisnis ini masih memiliki propsek yang bagus??
2. Bagaimana cara menerapkan sistem syariah dalam manajemenisasi bisnis saya??
Terima Kasih.
Wass.
===== Komentar =====
Mas Alif, salam kenal kembali. Senang rasanya mendengar anak muda sudah getol berbisnis. Saya jadi merasa terlambat banget memulai bisnis, kenapa nggak dari dulu memulainya selagi seumuran Mas Alif ini, selagi masih punya energi yang full power.
Semasa muda memang sering tampak seperti tidak konsisten. Tapi nggak apa-apa. Itu memang jiwanya anak muda yang masih dalam tahap mencari-cari. Dan bersyukur mas Alif sudah menemukan dunia yang disenangi di “clothing-an”.
Menurut saya, bisnis clothing atau garmen masih memiliki prospek yang bagus. Bisnis garment termasuk dalam bisnis yang merupakan kebutuhan pokok manusia yaitu Sandang-Pangan-Papan. Selama kita hidup kita akan terus butuh pakaian untuk menutupi tubuh, untuk memenuhi gaya hidup, untuk menjalankan ibadah, kerja, dll.
Memang ada yang menilai bahwa tahun-tahun belakangan ini bisnis garmen di Indonesia sedang surut. Tapi saya kira itu wajar dalam dunia bisnis yang kadang berada di atas dan kadang berada di bawah. Saat-saat orang lain menilai bisnis sedang turun, justru bisa kita manfaatkan untuk mempersiapkan diri menyambut bisnis kembali naik dan saat diatas kita siap menangguk keuntungan.
Kalau kita menganggap pemain sudah banyak dan persaingan sangat ketat, maka kita dituntut untuk kreatif dan inovatif. Hal ini agar kita bisa membuat posisi yang berbeda dengan pemain yang lain. Setidaknya ada dua kunci agar kita bisa tampil beda yaitu produk/pelayanan yang unik dan pemberian nilai tambah kepada konsumen (Artikel tentang ini pernah saya posting, baca-baca juga ya!). Setidaknya itu teorinya, sedangkan prakteknya ya… tergantung pinter-pinternya kita mensiasati dan memanfaatkan potensi yang kita miliki untuk bisa tetap tampil beda.
Oh ya kadang-kadang sentuhan kecil bisa membuat pembeda yang besar lho. Misalnya sapaan yang manis bagi pelanggan, bungkus produk atau tas belanja yang khas, poster di dinding toko, dan lain-lain. Yaa… pinter-pinter kita lah…
Mengenai “sistem syariah dalam manajemen”, saya kurang paham apa yang Mas Alif maksudkan. Menurut saya kalau Mas Alif menjual barang yang halal, dengan cara-cara yang baik, memperlakukan karyawan dengan baik, memberi pelayanan kepada pelanggan dengan baik, tidak merugikan orang lain, boleh dibilang bisnisnya sudah syariah. Kalau barang yang dijual bukan barang yang membuat pembelinya menjadi terbuka auratnya, itu juga menambah nilai syariah dalam bisnis anda. Terus tidak melakukan penipuan dalam bertransaksi, itu juga syariah.
Menurut saya bisnis yang dilakukan dengan benar dan mengikuti tuntunan Rosululloh SAW itu merupakan bisnis yang syariah, meskipun tidak disebut-sebut sebagai bisnis syariah. Toch kita tahu bahwa Rosululloh dan sahabatnya sebagian besar adalah pengusaha. Kita tinggal ngikutin aja jejak-jejak beliau.
Semoga bisa membantu
Salam
Fuad Muftie
© 2007 http://fuadmuftie.wordpress.com
Urban Art, Seni Yang Menghampiri Publik
March 4, 2008 in Review | Tags: Urban Art | by projektheterologia
Urban art adalah seni yang mencirikan perkembangan kota, dimana perkembangan itu kemudian melahirkan sistem di masyarakat yang secara struktur dan kultur berbeda dengan struktur dan kultur masyarakat pedesaan. Saat ini seni bukan lagi sekedar berlatar belakang tradisi tapi justru lebih merespon tradisi-tradisi baru terutama di daerah perkotaan yang secara demografis dihuni oleh anggota masyarakat yang sangat heterogen.
Urban art lahir karena adanya kerinduan untuk merespon kreativitas masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan dengan segala problematikanya. Maka munculah usaha dari sekelompok orang untuk memamerkan dan mendatangkan seni ditengah-tengah masyarakat dengan cara melakukan kebebasan berekspresi di ruang publik. Ekspresi yang ditampilkan adalah ekspresi yang mencoba memotret permasalahan-permasalahan yang kerap terjadi dan mendominasi masyarakat urban mencakup masalah sosial, ekonomi, politik dan budaya. Melalui media seni dan dilatarbelakangi oleh pertumbuhan dan kapitalisasi kota itu sendiri. Zaman sekarang seni bukan lagi sebuah representasi yang ditampilakan digaleri saja, tapi sebuah media ekspresi yang bertarung di fasilitas publik dengan media lainnya seperti iklan di TV, billboard iklan, poster promosi, baligo dan lain-lain. Semua media ekspresi tersebut mendominasi dihampir setiap fasilitas publik.
Urban art berhasil memangkas hubungan yang berjarak antara publik sebagai apresiator dengan sebuah karya seni. Menggantikan fungsi seni yang tadinya agung, klasik, murni, tinggi serta tradisional. Seni diposisikan sebagai sesuatu yang konservatif dan sarat dengan nilai pengagungan. Urban art berhasil meruntuhkan nilai-nilai tersebut dengan cara menghadirkannya ke tengah publik melalui media-media yang erat dengan keseharian masyarakat kota. Bila menarik elemen lokal dalam urban art, lukisan di bak truk dan becak adalah contoh urban art.
Tujuan urban art lebih berakar pada perbedaan sikap politik, anti kemapanan, vandalisme dan perlawanan terhadap sistem dominan dimasyarakat. Bentuk konkret urban art bisa bermacam-macam sepanjang karya seni itu mengusung spirit dinamika urban. Di kota Bandung kita bisa melihat semua ekspresi semangat urban itu dalam berbagai bentuk. Seperti komunitas musik punk yang kerap menggelar street gigs di bawah jembatan layang Pasupati, seniman tradisi yang rutin menggelar kesenian pencak silat di taman Cikapayang atau juga lukisan-lukisan mural ditiang-tiang jembatan layang Pasupati.
Pada akhirnya urban art berhasil dikomodifikasi oleh komunitasnya sendiri. Bentuk-bentuk kesenian terutama seni mural dan grafiti sekarang terutama di kota Bandung lambat laun berhasil menjadi sesuatu yang mempunyai nilai ekonomis. Banyak para seniman mural dan grafiti yang mengekspresikan ide mereka dengan para pemilik distro atau clothing di Bandung. Para pemilik distro ini memfasilitasi para seniman tersebut dengan menyediakan space/lahan untuk berekspresi. Selain memberikan nilai estetika pada toko, mereka juga ikut memberikan penyaluran terhadap keinginan seniman tersebut untuk berkarya.
Penulis: Addy Handy
Urban art adalah seni yang mencirikan perkembangan kota, dimana perkembangan itu kemudian melahirkan sistem di masyarakat yang secara struktur dan kultur berbeda dengan struktur dan kultur masyarakat pedesaan. Saat ini seni bukan lagi sekedar berlatar belakang tradisi tapi justru lebih merespon tradisi-tradisi baru terutama di daerah perkotaan yang secara demografis dihuni oleh anggota masyarakat yang sangat heterogen.
Urban art lahir karena adanya kerinduan untuk merespon kreativitas masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan dengan segala problematikanya. Maka munculah usaha dari sekelompok orang untuk memamerkan dan mendatangkan seni ditengah-tengah masyarakat dengan cara melakukan kebebasan berekspresi di ruang publik. Ekspresi yang ditampilkan adalah ekspresi yang mencoba memotret permasalahan-permasalahan yang kerap terjadi dan mendominasi masyarakat urban mencakup masalah sosial, ekonomi, politik dan budaya. Melalui media seni dan dilatarbelakangi oleh pertumbuhan dan kapitalisasi kota itu sendiri. Zaman sekarang seni bukan lagi sebuah representasi yang ditampilakan digaleri saja, tapi sebuah media ekspresi yang bertarung di fasilitas publik dengan media lainnya seperti iklan di TV, billboard iklan, poster promosi, baligo dan lain-lain. Semua media ekspresi tersebut mendominasi dihampir setiap fasilitas publik.
Urban art berhasil memangkas hubungan yang berjarak antara publik sebagai apresiator dengan sebuah karya seni. Menggantikan fungsi seni yang tadinya agung, klasik, murni, tinggi serta tradisional. Seni diposisikan sebagai sesuatu yang konservatif dan sarat dengan nilai pengagungan. Urban art berhasil meruntuhkan nilai-nilai tersebut dengan cara menghadirkannya ke tengah publik melalui media-media yang erat dengan keseharian masyarakat kota. Bila menarik elemen lokal dalam urban art, lukisan di bak truk dan becak adalah contoh urban art.
Tujuan urban art lebih berakar pada perbedaan sikap politik, anti kemapanan, vandalisme dan perlawanan terhadap sistem dominan dimasyarakat. Bentuk konkret urban art bisa bermacam-macam sepanjang karya seni itu mengusung spirit dinamika urban. Di kota Bandung kita bisa melihat semua ekspresi semangat urban itu dalam berbagai bentuk. Seperti komunitas musik punk yang kerap menggelar street gigs di bawah jembatan layang Pasupati, seniman tradisi yang rutin menggelar kesenian pencak silat di taman Cikapayang atau juga lukisan-lukisan mural ditiang-tiang jembatan layang Pasupati.
Pada akhirnya urban art berhasil dikomodifikasi oleh komunitasnya sendiri. Bentuk-bentuk kesenian terutama seni mural dan grafiti sekarang terutama di kota Bandung lambat laun berhasil menjadi sesuatu yang mempunyai nilai ekonomis. Banyak para seniman mural dan grafiti yang mengekspresikan ide mereka dengan para pemilik distro atau clothing di Bandung. Para pemilik distro ini memfasilitasi para seniman tersebut dengan menyediakan space/lahan untuk berekspresi. Selain memberikan nilai estetika pada toko, mereka juga ikut memberikan penyaluran terhadap keinginan seniman tersebut untuk berkarya.
Penulis: Addy Handy
Langganan:
Postingan (Atom)
Text widget
Twitter Update
Kamis, 28 Januari 2010
Kuliah Efektif dan Berhasil
Diposkan oleh are_if_wi_dou_dou di 13:39:00 |
Mahasiswa merupakan sebuah proses pembelajaran banyak hal. Mulai dari pembelajaran hidup, pembelajaran study, dan yang paling penting adalah pembelajaran kedewasaan. Kuliah di Universitas bonavit tanpa ditambah dengan kemandiriran individu tidaklah cukup. Yang penting adalah kualitas individu, bukan kualitas Universitas.
Sebagai mahasiswa kita harus mengerjakan berbagai hal yang berbeda dengan yang dilakukan saat SMA. Contoh, kita harus belajar dengan metode yang sama sekali jauh berbeda dengan saat sekolah di SMA. Mendapatkan nilai tinggi saat kuliahpun sangat susah. Seperti pengamatan yang dilakukan penulis di sebuah Universitas Bonavit di negeri ini saat Ujian Tengah Semester (UTS). Berdasarkan pengamatan, banyak sekali mahasiswa yang mendapatkan nilai ujian 5 dengan skala 100. Inilah salah satu tantangan yang harus dihadapi oleh mahasiswa.
Bayangkan saja, kita kuliah bertatap muka dengan dosen hanya 21 jam setiap minggunya, jika kuliah kita 21 sks. Berarti akan banyak sekali waktu yang terbuang jika kita tidak memanfaatkan untuk belajar mandiri, ke perpustakaan, ataupun mencari referensi lain. Nah, sekarang bagaimana si biar kita bisa lebih baik dalam belajar? Mungkin tips ini cocok :
<> Belajar saat kondisi santai dan relax
<> Jangan terlalu serius dalam belajar
<> Perhatikan apapun yang disampaikan oleh dosen
<> Kalau sedang tidak mood belajar, jangan dipaksakan walaupun akan ujian
<> cari tempat-tempat yang bisa membuat kita betah dan konsen belajar
Ayo semangat dalam kuliah, agar kamu bisa dapet IP tinggi. Kan sekarang banyak banget perusahaan yang merekrut dengan syarat IPK di atas 3. Semangat ya teman-teman.
Kamis, November 13, 2008
Mahasiswa merupakan sebuah proses pembelajaran banyak hal. Mulai dari pembelajaran hidup, pembelajaran study, dan yang paling penting adalah pembelajaran kedewasaan. Kuliah di Universitas bonavit tanpa ditambah dengan kemandiriran individu tidaklah cukup. Yang penting adalah kualitas individu, bukan kualitas Universitas.
Sebagai mahasiswa kita harus mengerjakan berbagai hal yang berbeda dengan yang dilakukan saat SMA. Contoh, kita harus belajar dengan metode yang sama sekali jauh berbeda dengan saat sekolah di SMA. Mendapatkan nilai tinggi saat kuliahpun sangat susah. Seperti pengamatan yang dilakukan penulis di sebuah Universitas Bonavit di negeri ini saat Ujian Tengah Semester (UTS). Berdasarkan pengamatan, banyak sekali mahasiswa yang mendapatkan nilai ujian 5 dengan skala 100. Inilah salah satu tantangan yang harus dihadapi oleh mahasiswa.
Bayangkan saja, kita kuliah bertatap muka dengan dosen hanya 21 jam setiap minggunya, jika kuliah kita 21 sks. Berarti akan banyak sekali waktu yang terbuang jika kita tidak memanfaatkan untuk belajar mandiri, ke perpustakaan, ataupun mencari referensi lain. Nah, sekarang bagaimana si biar kita bisa lebih baik dalam belajar? Mungkin tips ini cocok :
<> Belajar saat kondisi santai dan relax
<> Jangan terlalu serius dalam belajar
<> Perhatikan apapun yang disampaikan oleh dosen
<> Kalau sedang tidak mood belajar, jangan dipaksakan walaupun akan ujian
<> cari tempat-tempat yang bisa membuat kita betah dan konsen belajar
Ayo semangat dalam kuliah, agar kamu bisa dapet IP tinggi. Kan sekarang banyak banget perusahaan yang merekrut dengan syarat IPK di atas 3. Semangat ya teman-teman.
Kamis, November 13, 2008
Senin, 04 Januari 2010
Prospek bisnis “Clothing-an” / Garmen
Prospek bisnis “Clothing-an” / Garmen
Saya alif (21) mahasiswa manajemen bisnis di salah satu perguruan tinggi swasta di Bandung. Saya sekarang sedang menjalani bisnis pakaian dan konveksi, atau lebih dikenal oleh anak muda “clothing-an”. Hehe.
Awalnya saya ragu dengan bisnis ini karena :
1. sudah banyak pemain dalam bisnis ini.
2. diferensiasi produk masih bingung.
3. mental saya sebagai anak muda yang terkadang kurang konsisten.
Tapi saya dari dulu memang suka bisnis kecil-kecilan, dan sekarang alhamdulillah say sudah dapat modal untuk berbisnis. Jadi saya mencoba bisnis “clothing”, karna bisnis ini yang product knowledge nya cukup saya kuasai.
Yang ingin saya tanyakan adalah :
1. Apakah bisnis ini masih memiliki propsek yang bagus??
2. Bagaimana cara menerapkan sistem syariah dalam manajemenisasi bisnis saya??
Terima Kasih.
Wass.
===== Komentar =====
Mas Alif, salam kenal kembali. Senang rasanya mendengar anak muda sudah getol berbisnis. Saya jadi merasa terlambat banget memulai bisnis, kenapa nggak dari dulu memulainya selagi seumuran Mas Alif ini, selagi masih punya energi yang full power.
Semasa muda memang sering tampak seperti tidak konsisten. Tapi nggak apa-apa. Itu memang jiwanya anak muda yang masih dalam tahap mencari-cari. Dan bersyukur mas Alif sudah menemukan dunia yang disenangi di “clothing-an”.
Menurut saya, bisnis clothing atau garmen masih memiliki prospek yang bagus. Bisnis garment termasuk dalam bisnis yang merupakan kebutuhan pokok manusia yaitu Sandang-Pangan-Papan. Selama kita hidup kita akan terus butuh pakaian untuk menutupi tubuh, untuk memenuhi gaya hidup, untuk menjalankan ibadah, kerja, dll.
Memang ada yang menilai bahwa tahun-tahun belakangan ini bisnis garmen di Indonesia sedang surut. Tapi saya kira itu wajar dalam dunia bisnis yang kadang berada di atas dan kadang berada di bawah. Saat-saat orang lain menilai bisnis sedang turun, justru bisa kita manfaatkan untuk mempersiapkan diri menyambut bisnis kembali naik dan saat diatas kita siap menangguk keuntungan.
Kalau kita menganggap pemain sudah banyak dan persaingan sangat ketat, maka kita dituntut untuk kreatif dan inovatif. Hal ini agar kita bisa membuat posisi yang berbeda dengan pemain yang lain. Setidaknya ada dua kunci agar kita bisa tampil beda yaitu produk/pelayanan yang unik dan pemberian nilai tambah kepada konsumen (Artikel tentang ini pernah saya posting, baca-baca juga ya!). Setidaknya itu teorinya, sedangkan prakteknya ya… tergantung pinter-pinternya kita mensiasati dan memanfaatkan potensi yang kita miliki untuk bisa tetap tampil beda.
Oh ya kadang-kadang sentuhan kecil bisa membuat pembeda yang besar lho. Misalnya sapaan yang manis bagi pelanggan, bungkus produk atau tas belanja yang khas, poster di dinding toko, dan lain-lain. Yaa… pinter-pinter kita lah…
Mengenai “sistem syariah dalam manajemen”, saya kurang paham apa yang Mas Alif maksudkan. Menurut saya kalau Mas Alif menjual barang yang halal, dengan cara-cara yang baik, memperlakukan karyawan dengan baik, memberi pelayanan kepada pelanggan dengan baik, tidak merugikan orang lain, boleh dibilang bisnisnya sudah syariah. Kalau barang yang dijual bukan barang yang membuat pembelinya menjadi terbuka auratnya, itu juga menambah nilai syariah dalam bisnis anda. Terus tidak melakukan penipuan dalam bertransaksi, itu juga syariah.
Menurut saya bisnis yang dilakukan dengan benar dan mengikuti tuntunan Rosululloh SAW itu merupakan bisnis yang syariah, meskipun tidak disebut-sebut sebagai bisnis syariah. Toch kita tahu bahwa Rosululloh dan sahabatnya sebagian besar adalah pengusaha. Kita tinggal ngikutin aja jejak-jejak beliau.
Semoga bisa membantu
Salam
Fuad Muftie
© 2007 http://fuadmuftie.wordpress.com
Saya alif (21) mahasiswa manajemen bisnis di salah satu perguruan tinggi swasta di Bandung. Saya sekarang sedang menjalani bisnis pakaian dan konveksi, atau lebih dikenal oleh anak muda “clothing-an”. Hehe.
Awalnya saya ragu dengan bisnis ini karena :
1. sudah banyak pemain dalam bisnis ini.
2. diferensiasi produk masih bingung.
3. mental saya sebagai anak muda yang terkadang kurang konsisten.
Tapi saya dari dulu memang suka bisnis kecil-kecilan, dan sekarang alhamdulillah say sudah dapat modal untuk berbisnis. Jadi saya mencoba bisnis “clothing”, karna bisnis ini yang product knowledge nya cukup saya kuasai.
Yang ingin saya tanyakan adalah :
1. Apakah bisnis ini masih memiliki propsek yang bagus??
2. Bagaimana cara menerapkan sistem syariah dalam manajemenisasi bisnis saya??
Terima Kasih.
Wass.
===== Komentar =====
Mas Alif, salam kenal kembali. Senang rasanya mendengar anak muda sudah getol berbisnis. Saya jadi merasa terlambat banget memulai bisnis, kenapa nggak dari dulu memulainya selagi seumuran Mas Alif ini, selagi masih punya energi yang full power.
Semasa muda memang sering tampak seperti tidak konsisten. Tapi nggak apa-apa. Itu memang jiwanya anak muda yang masih dalam tahap mencari-cari. Dan bersyukur mas Alif sudah menemukan dunia yang disenangi di “clothing-an”.
Menurut saya, bisnis clothing atau garmen masih memiliki prospek yang bagus. Bisnis garment termasuk dalam bisnis yang merupakan kebutuhan pokok manusia yaitu Sandang-Pangan-Papan. Selama kita hidup kita akan terus butuh pakaian untuk menutupi tubuh, untuk memenuhi gaya hidup, untuk menjalankan ibadah, kerja, dll.
Memang ada yang menilai bahwa tahun-tahun belakangan ini bisnis garmen di Indonesia sedang surut. Tapi saya kira itu wajar dalam dunia bisnis yang kadang berada di atas dan kadang berada di bawah. Saat-saat orang lain menilai bisnis sedang turun, justru bisa kita manfaatkan untuk mempersiapkan diri menyambut bisnis kembali naik dan saat diatas kita siap menangguk keuntungan.
Kalau kita menganggap pemain sudah banyak dan persaingan sangat ketat, maka kita dituntut untuk kreatif dan inovatif. Hal ini agar kita bisa membuat posisi yang berbeda dengan pemain yang lain. Setidaknya ada dua kunci agar kita bisa tampil beda yaitu produk/pelayanan yang unik dan pemberian nilai tambah kepada konsumen (Artikel tentang ini pernah saya posting, baca-baca juga ya!). Setidaknya itu teorinya, sedangkan prakteknya ya… tergantung pinter-pinternya kita mensiasati dan memanfaatkan potensi yang kita miliki untuk bisa tetap tampil beda.
Oh ya kadang-kadang sentuhan kecil bisa membuat pembeda yang besar lho. Misalnya sapaan yang manis bagi pelanggan, bungkus produk atau tas belanja yang khas, poster di dinding toko, dan lain-lain. Yaa… pinter-pinter kita lah…
Mengenai “sistem syariah dalam manajemen”, saya kurang paham apa yang Mas Alif maksudkan. Menurut saya kalau Mas Alif menjual barang yang halal, dengan cara-cara yang baik, memperlakukan karyawan dengan baik, memberi pelayanan kepada pelanggan dengan baik, tidak merugikan orang lain, boleh dibilang bisnisnya sudah syariah. Kalau barang yang dijual bukan barang yang membuat pembelinya menjadi terbuka auratnya, itu juga menambah nilai syariah dalam bisnis anda. Terus tidak melakukan penipuan dalam bertransaksi, itu juga syariah.
Menurut saya bisnis yang dilakukan dengan benar dan mengikuti tuntunan Rosululloh SAW itu merupakan bisnis yang syariah, meskipun tidak disebut-sebut sebagai bisnis syariah. Toch kita tahu bahwa Rosululloh dan sahabatnya sebagian besar adalah pengusaha. Kita tinggal ngikutin aja jejak-jejak beliau.
Semoga bisa membantu
Salam
Fuad Muftie
© 2007 http://fuadmuftie.wordpress.com
Urban Art, Seni Yang Menghampiri Publik
March 4, 2008 in Review | Tags: Urban Art | by projektheterologia
Urban art adalah seni yang mencirikan perkembangan kota, dimana perkembangan itu kemudian melahirkan sistem di masyarakat yang secara struktur dan kultur berbeda dengan struktur dan kultur masyarakat pedesaan. Saat ini seni bukan lagi sekedar berlatar belakang tradisi tapi justru lebih merespon tradisi-tradisi baru terutama di daerah perkotaan yang secara demografis dihuni oleh anggota masyarakat yang sangat heterogen.
Urban art lahir karena adanya kerinduan untuk merespon kreativitas masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan dengan segala problematikanya. Maka munculah usaha dari sekelompok orang untuk memamerkan dan mendatangkan seni ditengah-tengah masyarakat dengan cara melakukan kebebasan berekspresi di ruang publik. Ekspresi yang ditampilkan adalah ekspresi yang mencoba memotret permasalahan-permasalahan yang kerap terjadi dan mendominasi masyarakat urban mencakup masalah sosial, ekonomi, politik dan budaya. Melalui media seni dan dilatarbelakangi oleh pertumbuhan dan kapitalisasi kota itu sendiri. Zaman sekarang seni bukan lagi sebuah representasi yang ditampilakan digaleri saja, tapi sebuah media ekspresi yang bertarung di fasilitas publik dengan media lainnya seperti iklan di TV, billboard iklan, poster promosi, baligo dan lain-lain. Semua media ekspresi tersebut mendominasi dihampir setiap fasilitas publik.
Urban art berhasil memangkas hubungan yang berjarak antara publik sebagai apresiator dengan sebuah karya seni. Menggantikan fungsi seni yang tadinya agung, klasik, murni, tinggi serta tradisional. Seni diposisikan sebagai sesuatu yang konservatif dan sarat dengan nilai pengagungan. Urban art berhasil meruntuhkan nilai-nilai tersebut dengan cara menghadirkannya ke tengah publik melalui media-media yang erat dengan keseharian masyarakat kota. Bila menarik elemen lokal dalam urban art, lukisan di bak truk dan becak adalah contoh urban art.
Tujuan urban art lebih berakar pada perbedaan sikap politik, anti kemapanan, vandalisme dan perlawanan terhadap sistem dominan dimasyarakat. Bentuk konkret urban art bisa bermacam-macam sepanjang karya seni itu mengusung spirit dinamika urban. Di kota Bandung kita bisa melihat semua ekspresi semangat urban itu dalam berbagai bentuk. Seperti komunitas musik punk yang kerap menggelar street gigs di bawah jembatan layang Pasupati, seniman tradisi yang rutin menggelar kesenian pencak silat di taman Cikapayang atau juga lukisan-lukisan mural ditiang-tiang jembatan layang Pasupati.
Pada akhirnya urban art berhasil dikomodifikasi oleh komunitasnya sendiri. Bentuk-bentuk kesenian terutama seni mural dan grafiti sekarang terutama di kota Bandung lambat laun berhasil menjadi sesuatu yang mempunyai nilai ekonomis. Banyak para seniman mural dan grafiti yang mengekspresikan ide mereka dengan para pemilik distro atau clothing di Bandung. Para pemilik distro ini memfasilitasi para seniman tersebut dengan menyediakan space/lahan untuk berekspresi. Selain memberikan nilai estetika pada toko, mereka juga ikut memberikan penyaluran terhadap keinginan seniman tersebut untuk berkarya.
Penulis: Addy Handy
Urban art adalah seni yang mencirikan perkembangan kota, dimana perkembangan itu kemudian melahirkan sistem di masyarakat yang secara struktur dan kultur berbeda dengan struktur dan kultur masyarakat pedesaan. Saat ini seni bukan lagi sekedar berlatar belakang tradisi tapi justru lebih merespon tradisi-tradisi baru terutama di daerah perkotaan yang secara demografis dihuni oleh anggota masyarakat yang sangat heterogen.
Urban art lahir karena adanya kerinduan untuk merespon kreativitas masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan dengan segala problematikanya. Maka munculah usaha dari sekelompok orang untuk memamerkan dan mendatangkan seni ditengah-tengah masyarakat dengan cara melakukan kebebasan berekspresi di ruang publik. Ekspresi yang ditampilkan adalah ekspresi yang mencoba memotret permasalahan-permasalahan yang kerap terjadi dan mendominasi masyarakat urban mencakup masalah sosial, ekonomi, politik dan budaya. Melalui media seni dan dilatarbelakangi oleh pertumbuhan dan kapitalisasi kota itu sendiri. Zaman sekarang seni bukan lagi sebuah representasi yang ditampilakan digaleri saja, tapi sebuah media ekspresi yang bertarung di fasilitas publik dengan media lainnya seperti iklan di TV, billboard iklan, poster promosi, baligo dan lain-lain. Semua media ekspresi tersebut mendominasi dihampir setiap fasilitas publik.
Urban art berhasil memangkas hubungan yang berjarak antara publik sebagai apresiator dengan sebuah karya seni. Menggantikan fungsi seni yang tadinya agung, klasik, murni, tinggi serta tradisional. Seni diposisikan sebagai sesuatu yang konservatif dan sarat dengan nilai pengagungan. Urban art berhasil meruntuhkan nilai-nilai tersebut dengan cara menghadirkannya ke tengah publik melalui media-media yang erat dengan keseharian masyarakat kota. Bila menarik elemen lokal dalam urban art, lukisan di bak truk dan becak adalah contoh urban art.
Tujuan urban art lebih berakar pada perbedaan sikap politik, anti kemapanan, vandalisme dan perlawanan terhadap sistem dominan dimasyarakat. Bentuk konkret urban art bisa bermacam-macam sepanjang karya seni itu mengusung spirit dinamika urban. Di kota Bandung kita bisa melihat semua ekspresi semangat urban itu dalam berbagai bentuk. Seperti komunitas musik punk yang kerap menggelar street gigs di bawah jembatan layang Pasupati, seniman tradisi yang rutin menggelar kesenian pencak silat di taman Cikapayang atau juga lukisan-lukisan mural ditiang-tiang jembatan layang Pasupati.
Pada akhirnya urban art berhasil dikomodifikasi oleh komunitasnya sendiri. Bentuk-bentuk kesenian terutama seni mural dan grafiti sekarang terutama di kota Bandung lambat laun berhasil menjadi sesuatu yang mempunyai nilai ekonomis. Banyak para seniman mural dan grafiti yang mengekspresikan ide mereka dengan para pemilik distro atau clothing di Bandung. Para pemilik distro ini memfasilitasi para seniman tersebut dengan menyediakan space/lahan untuk berekspresi. Selain memberikan nilai estetika pada toko, mereka juga ikut memberikan penyaluran terhadap keinginan seniman tersebut untuk berkarya.
Penulis: Addy Handy
Langganan:
Postingan (Atom)
Labels
- kreatif (1)
About Me
- www.rendravisual.blogspot.com
- kreatif atau mati 081931194193 buku tahunan, clothing garment, Advertising rendragarment@gmail.com