Mentoring mengkontribusikan 75% keberhasilan dalam meningkatkan kompetensi, sedangkan kegiatan training di dalam kelas hanya memberikan kontribusi 25 % saja. Mentoring adalah salah satu metodelogi pengembangan kemampuan diri yang paling efektif. Sejak bayi kita belajar dengan mencontoh dan dibimbing. Masih banyak yang rancu antara mentoring dengan coaching. Kalau coach akan membantu kita untuk kembangkan kemampuan kita dalam konteks peran kita saat ini dan kesiapan dalam melaksanakan tugas kita. Dengan bermentor, kita dapat bimbingan untuk mengasah kemampuan terpendam untuk kesiapan menghadapi peran yang lebih besar di masa depan.
Minggu, 21 Oktober 2012
Mentoring Kepada Orang Yang Tepat
Mentoring mengkontribusikan 75% keberhasilan dalam meningkatkan kompetensi, sedangkan kegiatan training di dalam kelas hanya memberikan kontribusi 25 % saja. Mentoring adalah salah satu metodelogi pengembangan kemampuan diri yang paling efektif. Sejak bayi kita belajar dengan mencontoh dan dibimbing. Masih banyak yang rancu antara mentoring dengan coaching. Kalau coach akan membantu kita untuk kembangkan kemampuan kita dalam konteks peran kita saat ini dan kesiapan dalam melaksanakan tugas kita. Dengan bermentor, kita dapat bimbingan untuk mengasah kemampuan terpendam untuk kesiapan menghadapi peran yang lebih besar di masa depan.
Rabu, 20 Juli 2011
Ketika Marketing 3.0 Tiba
Di tengah berbagai macam badai dan munculnya Scumbag Millionaire mulai dari Jeffrey Skilling (Enron) sampai Bernard Madoff yang telah menghasilkan 50 triliun dollar AS dari investasi berskema Ponzi (atau skema piramid), langkah bisnis perusahaan terus menjadi sorotan publik. Tingkat kepercayaan diri di internal perusahaan terus menurun. Tingkat kepercayaan publik terhadap perusahaan juga terus menurun. Dan celakanya lagi, teknologi new-wave yang memperluas jaringan media informasi, menjadikan dunia semakin transparan, sehingga sudah semakin susah bagi perusahaan untuk memutup aib dirinya.
Publik membutuhkan aktivitas dan proses bisnis yang didasari oleh prinsip dan nilai-nilai yang lebih etis dan fair. Kini tidak cukup lagi bagi perusahaan untuk searching for excellence, karena di tengah perubahan lanskap seperti sekarang yang menjadi keharusan adalah searching for meaning.
Marketing 3.0
Di era sekarang, pemasaran saat ini tidak hanya diterjemahkan dalam pengertian positioning, diferensiasi dan merek yang dibungkus dalam identitas merek, integritas merek, dan menghasilkan citra merek. Dunia pemasaran perlu menunjukkan nilai-nilai (spiritual) dalam pemasaran.
Di dalam buku ”Marketing 3.0: Values-Driven Marketing” Philip Kotler dan saya mengatakan, perusahaan seharusnya tidak hanya memasarkan produk dengan manfaat fungsional ataupun manfaat emosional, melainkan harus pula menonjolkan manfaat spiritual.
Pendekatan pemasaran berbasis nilai ini diyakini akan memperoleh hasil yang berbeda. Karena perusahaan atau pemilik merek tidak sekadar memberikan kepuasan atau mengincar profitabilitas, melainkan memiliki compassion, dan keberlanjutan. Model bisnis yang menyeimbangkan pencetakan profit dan tanggung jawab sosial seperti itu sungguh didambakan oleh banyak pemain bisnis.
Kita tahu bahwa, perjalanan waktu telah membuat model pemasaran berubah, dari Marketing 1.0 ke Marketing 2.0 - dari product centric ke customer-centric era. Dan sekarang marketing telah mentransformasi diri ke dalam human-centric era. Itulah yang dikatakan sebagai Marketing 3.0.
Marketing 1.0 Product-centric Marketing | Marketing 2.0 Customer-oriented Marketing | Marketing 3.0 Values-driven Marketing | |
Objektif Perusahaan | Menjual produk | Memuaskan dan membuat konsumen loyal | Membuat dunia yang lebih baik |
Pemicu Arus Pergerakan | Industrial Revolution | Teknologi informasi dan komunikasi | Teknologi New Wave |
Bagaimana Perusahaan Melihat Konsumen | Mass buyers dengan kebutuhan fisik | Konsumen yang memiliki rasional dan emosional | Konsumen yang secara holistic memiliki mind, heart, dan spirit. |
Kunci Konsep Pemasaran | Pengembangan produk | Diferensiasi | Nilai-nilai (values) |
Panduan Pemasaran Perusahaan | Spesifikasi produk | Positioning perusahaan dan produk | Visi, Misi, dan Values dari Perusahaan |
Nilai yang Dijual Perusahaan | Fungsional | Fungsional dan emosional | Fungsional, emosional, dan spiritual, Emotional, and Spiritual |
Interaksi Dengan Konsumen | Transaksional yang bersifat top-down (One-to-Many ) | Hubungan intimasi yang bersifat one-to-one | Kolaborasi antar jejaring konsumen (many-to-many) |
Marketing 2.0 berbasiskan emotional intelligent: Sentuhlah hati customer. Meski suatu produk lebih mahal dibanding yang lain, tapi tetap dipilih konsumen, sebab ia sudah memiliki ikatan emosional dengan produknya.
Marketing 3.0 berdasarkan spiritual intelligent: Lakukan semua dengan Nilai-Nilai Universal seperti kasih dan ketulusan maka profit akan datang. Pada tahap ini, merek telah menjadi “reason for being.” Karena merek itu maka si konsumen diakui keberadaannya.
Values-driven marketing adalah model untuk Marketing 3.0, yang melekatkan nilai-nilai pada misi dan visi perusahaan. Gagasan ini akan memperbaiki persepsi publik terhadap marketing dan membimbing perusahaan dan pemasar untuk menginkorporasikan visi yang lebih manusiawi dalam memilih tujuan mereka.
Marketing 3.0 ini akan terlihat dari seberapa dalam hubungan hubungan produsen dengan konsumen atau stakeholder-nya. Wujud spiritualisme adalah bagaimana mencintai jejaring stateholder bisnis kita dengan modal dan menjunjung tinggi kejujuran. Jika sudah sampai tahap spiritual sedemikian itu, hubungan antara perusahaan dengan siapapun yang berkepentingan, apakah itu konsumen, karyawan, supplier, akan langgeng terus.
Marketing 3.0 inilah yang merupakan cikal bakal pemikiran bahwa pada akhirnya marketing menjadi horisontal, di mana sisi humanisme si pemasar membuat pasar menjadi datar. Artinya, tidak ada perbedaan status antara Marketer dan Customer. Marketer dan Customer sama rata. Marketer sudah berbaur dengan Customer-nya.
Bagaimana pendapat Anda?
Apa itu Marketing 3.0
Welcome The Rise Of Marketing 3.0
Monday, December 24, 2007
Beberapa saat yang lalu, tim Annida Islamic Kids Wear berkesempatan untuk hadir dalam seminar marketing yang diselenggarakan Rotary Club dengan tajuk “Marketing 3.0, Values-Driven Marketing”. Tidak tanggung-tanggung, seminar ini menghadirkan pakar & praktisi marketing yang tidak asing lagi dikalangan entrepreneur, yaitu Hermawan Kartajaya dan Tanadi Santoso.
Pada tulisan ini, saya akan coba menyampaikan penuturan dari sang begawan marketing, Hermawan Kartajaya yang mengulas konsep marketing 3.0.
Penjelasannya diawali dengan menunjukkan satu persatu focus dari versi marketing yang selama ini pernah ada.
Marketing 1.0 (baca : one point “o”), adalah marketing yang berfokus pada produk atau dengan istilah lain disebut “Product-Centric Era”. Dimana kegiatan marketing diarahkan sesuai dengan kemauan produsen. Disini, konsumen sedikit diabaikan dan yang penting adalah bagaimana produsen membuat produk yang bagus dan laku dipasaran.
“any customer can have a car painted any color that he wants so long as it is black”
(Henry Ford)
Marketing 2.0 (baca : two point “o”), adalah marketing yang berfokus pada pelanggan, dengan istilah lain disebut “Customer-Centric Era”. Lebih maju dari marketing 1.0, disini kegiatan marketing diarahkan sesuai dengan kemauan pelanggan. Selain produk yang bagus juga memperhatikan aspek keinginan pasar yang ada.
“The Success of Starbucks demonstrates the fact we have built an emotional connection with our customer….Once they tasted ours and experienced what we call ‘the third place’ – a gathering place between home and work where they where treated with respect – they found we where filling a need they didn’t know they bad”
(Howard Schultz, CEO of Starbucks)
Marketing 3.0
Dan yang paling mutakhir adalah Marketing 3.0 (baca : three point “o”), yaitu marketing yang berfokus pada kemanusiaan, dan disebut dengan “Human-Centric Era”. Kegiatan marketing produk bukan yang utama lagi, karena disini pelaku bisnis justru lebih menonjol aktifitas kemanusiaannya, dengan berbagai kegiatan sosial maupun pelestarian lingkungan hidup.
Dame Anita Roddick (Founder of The Body Shop), adalah salah satu contoh bagaimana marketing 3.0 itu diterapkan. The Body Shop tidak pernah memasang iklan untuk produknya tetapi sang pemiliknya senantiasa tidak pernah lepas dari aktifitas sosial dan pelestarian lingkungan. Ketika ada mitranya yang telepon, dengan entengnya dia menjawab, “saya sekarang di afrika selatan untuk kegiatan sosial.” Nah lho…..
“She will be remembered not only as a great campaigner but also as a great entrepreneur”
“She campaigned for green issues before it became fashionable to do so and inspired millions to the cause by bringing sustainable products to a mass market”
(BBC News)
“Anita did more than run a successful ethical business : she was a pioneer of the whole concept of ethical and green consumersm”
(Tony Juniper, Director of Friends of the Earth)
“Dame Anita was an ‘incredible woman’ who was passionate about environmental and human rights issues”
(John Sauven, Executive Director of Greenpeace)
Three Forces Of New Trend
Ada tiga kekuatan di dalam trend baru ini (marketing 3.0) yang perlu diperhatikan, yaitu :
- DIGITALIZATION
- GLOBALIZATION
- FUTURIZATION
DIGITALIZATION, saat ini kita hidup dalam era teknologi brillian, dimana segala sesuatu dijalankan secara digital dan hanya dengan satu tombol ”klik” saja. Dengan ”BLOGS” kita bisa mengkomunikasikan apa saja termasuk apa yang akan kita jual kepada semua orang diseluruh dunia. Faktanya, ada sekitar 1.2 juta posting blog disetiap harinya atau 50 ribu blog terupdate tiap jamnya.
”We have moved beyond the information Age to the AGE OF PARTICIPATION”
(Scott McNealy – Chairman and CEO Sun Microsystem)
GLOBALIZATION, kalau jaman dulu globalisasi identik dengan anggapan dunia yang kecil “Smaller World” dimana kita bisa tahu apapun yang terjadi di belahan bumi lain dengan akses informasi yang begitu terbuka. Maka saat ini globalisasi lebih diartikan sebagai “Flat World” dengan anggapan bahwa setiap individu dengan satu PC, sehingga setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi leader. Faktor yang jelas yang mempengaruhi globalisasi model baru ini adalah “social culture” dan “political legal”.
“The global playing field is being leveled”
(Thomas Fiedman – Author of The World is Flat)
FUTURIZATION, untuk saat ini disamping menjadi “yang berbeda” juga diperlukan kreatifitas yang tinggi. Market, sebagai sasaran dalam bisnis sudah begitu cerdas untuk bisa menilai produk yang kita buat.
“We are beginning to work and live the way creative people like artists and scientists always have”
(Richard Florida – Author of The Rise of Creative Class)
Seperti yang pernah diceritakan kawan saya yang di Australia, ada produsen alat-alat rumah tangga di sana yang tidak menggunakan marketing secara langsung. Di awalnya produsen ini hanya melakukan aktifitas pelestarian lingkungan dengan menanam tanaman & bunga di sepanjang jalan suatu perkotaan.
Yang unik adalah setelah dua tahun, penduduk kota tersebut merasa berhutang kepada produsen tadi, akhirnya di tahun itulah produsen alat-alat rumah tangga tadi baru mendapatkan "nikmat" dari usaha mulianya selama ini karena penduduk kota tersebut menggunakan alat-alat rumah tangga yang diproduksinya. Nah, apa hubungannya coba alat rumah tangga dengan tanaman........
Catatan Penting :
Wah, sayang kameranya lagi ngadat, jadinya hasil jepretannya kacau banget. maaf foto kami belum bisa tampil nih he..he....
Untuk menghadapi tahun baru hijriyah 1429 H, annida islamic kids wear meluncurkan model baru, lihat saja di : http://annidaku.blogspot.com/
Selasa, 19 Juli 2011
Minggu, 17 Juli 2011
action coach lagi
6 Langkah membuat sistem ini akan abadi di kepala saya selama-lamanya, karena 6 langkah sederhana inilah yang akan membuat bisnis anda jalan sendiri tanpa kehadiran anda di dalamnya. Artinya bisnis anda jalan , anda jalan-jalan..
6 Langkah luar biasa ini saya dapat dari Action Coach, dan Action Coach mengemasnya dengan sangat simple dan sederhana..
Satu lagi jurus yang tidak akan pernah saya lupa…Jurus ini saya pelajari dari seminar Acion Coach .
apa itu Action Coach ? Action Coach adalah perusahaan yang didirikan oleh Brad Sugar yaitu perusahaan coaching no 1, dan Brad sudah pensiun sejak umur 26 tahun karna semua bisnisnya diseluruh dunia sudah jalan tanpa kehadiran beliau .Karena jurus Action Coach yang tidak akan saya lupa seumur hidup dalam membangun perusahaan adalah bagaimana mendefinisikan perusahaanmu ” A Commercial, Profitable enterprise That Works Without You.”.artinya ..jika ingin membuat perusahaan buatlah perusahaan yang menguntungkan , yang komersil yang bisa jalan sendiri tanpa kehadiran anda …Jika anda masih terlibat di dalamnya ..berarti anda masih in the business belum on the business..Harusnya pekerjaan teknis sudah bisa didelegasikan ke karyawan ..
Action Coach ini luar biasa sekali memberikan ilmu bagaimana bisnis anda jalan, anda bisa jalan-jalan ..yaitu dengan membuat sistem yang mantap… Untuk membuat sistem ..anda hanya memerlukan 6 langkah sukses dalam membangun bisnis.. 6 langkah ini saya hafal banget sampai mati..karna 6 langkah inilah yang membawa bisnis anda jalan sendiri tanpa kehadiran anda… 6 langkah itu adalah :
Specific : omzet maunya 100 milyar
- Cashflow
- Rugi/laba
- Neraca
Hati-hati dengan profit yang tinggi jika cashflow anda kosong..Profit tinggi itu hanya di atas kertas.. KArena itu yang sangat paling pertama kali diperhatikan adalah cashflow..ini sesuai anjuran dari Robert Kiyosaki juga.
- Bentuk Sales Team terbaik
- Hitung waktu anda dan team anda..Produktifkah waktu anda?
- Apakah anda lebih Sering nonton Sinetron, santai- santai dirumah?
- Cek Produktivitas team
- SPGnya apakah sudah sama cara pelayanannya,cara menyapa customernya
- Cth : Mcdonald tebet dan sarinah rasanya sama meskipun kompornya bisa berbeda
- Memastikan bisnis berjalan konsisten, profitable dan productivity
- KESIMPULANdi LEVEL MASTERY ini : Anda harus
- Turun tangan ke lapangan.
- Menghapus kekacauan, berskan yang kacau-kacau, dijadwalkan perhari
- Buat Laporan keuangan, paksakan setidaknya punya laba rugi dan cashflow dulu
- Customer service di perbaiki
- Buat kekacauan bisnis anda menjadi stabil
- Buat sistem pelayanan
Dan dalam marketing juga anda harus membuat iklan anda semenarik mungkin .Bagaimana anda membuat keunikan produk anda dan di informasikan ke masyarakat
- Pada Level 3 ini anda sudah mulai membuat sistem :
- Dalam sistem ini harus terkandung didalamnya :
- Create : Vison, Mission, Goal, Culture, KPI, Organization Structure, SOP,Time MAnagemnet
- Strukturisasi sistem, penempatan org yg tepat, pada tempat yg tepat
- Bangun sistem Meliputi Financial.people ,marketing, technology
- Buat bisnis anda tergantung pada sistem, bukan pada orangnya,
- Efisiensi, ciptakan sistem, cari org yg tepat pd tempat
- Daya ungkit dari investor lain utk tanam modal
Anda mulai harus memahami :
THE CYCLE OF BUSINESS : OWNER – team- CUSTOMER – BUSINESS – Kembali Ke owner
Cara mencari Team yg baik ..dari awal rekrutmen sudah harus sangat ketat..
Level 5 setelah sistem sudah di jalankan oleh Tim yang berkualitas..anda mulai memikirkan bagaimana menduplikasi bisnis anda..dengan cara membuka cabang ..
Duplicate Ur BUSINESS DRIVEN BY YOUR SYSTEM & TEAM
Level ini adalah level yang sangat di impi-impikan oleh para pengusaha..Karena hasil perjuangan anda dalam membangun 5 level di atas dari membuat laporan keuangan, membuat sistem, membentuk Tim yang dahsyat dan bisa mendulikasikannya..akhirnya bisa terbayar di level 6 ini..
Bayangkan bahwa anda tidur dirumahpun ketika sedang nonton tv atau berlibur ke Bali..uang anda terus masuk dan masuk..karena bisnis sudah jalan sendiri ..
Tugas sederhana anda adalah tinggal memberikan GOAL yang harus dicapai tim , dan ketika GOAL tercapai berikan reward . Kok sudah freedom masih harus membuat GOAL ??Karena ketika anda Freedom, biasanya anda tetap tidak akan bisa diam, karena terbiasa kerja keras seblumnya toh..hehe..Hanya ketika di level ini anda bisa memilih mau bekerja atau tidak suka-suka anda .. Karena GOAL itu juga bisa dari GM anda yang mengajukan ke anda..mereka menantang diri mereka sendiri..
Semoga bermanfaat
Dan sukses selalu buat kawan-kawan
Kamis, 14 Juli 2011
Rahasia Mengelola SDM dengan OrangeHRM
OrangeHRM merupakan sebuah solusi opensource yang penulis temukan, dimana solusi ini sangat relavan dengan pekerjaan penulis sebagai HR Manager di sebuah perusahaan. Untuk berbagi informasi dan pengalaman ini, maka penulis menulis buku ini bagi para pembaca, khususnya para praktisi HR Manager yang sedang mencari solusi aplikasi untuk mengelola Human Resource di Perusahaannya.
OrangeHRM® adalah generasi terbaru sistem pengelolaan SDM (Sumber Daya Manusia) berbasis web. OrangeHRM® akan membantu anda dalam mengelola aset terpenting perusahaan, yaitu: Sumber Daya Manusia. OrangeHRM® sangatlah praktis digunakan dalam bisnis sebagai sebuah platform yang sempurna untuk melakukan re-engineering proses pengelolaan SDM dan mendefinisikan ulang alur kerja operasional para profesional SDM sebagai landasan baru pengelolaan SDM yang maju.
OrangeHRM® dibuat berdasarkan arsitektur modular yang terdiri dari modul-modul berikut:
· Modul Admin
Modul Admin adalah salah satu bagian dari sistem dimana seorang HR Manajer atau personil yang ditunjuk menjalankan semua tugas administrasi sistem. Ini meliputi pendefinisian stuktur perusahaan (company structure), golongan gaji (pay grade), proyek (projects) yang dijalankan dan informasi lain yang melayani sebagai tulang punggung dari seluruh sistem. Isu keamanan sistem diatur juga melalui modul ini dalam bentuk penetapan otorisasi pengguna (user).
· Modul PIM
Modul inti ini mengelola semua informasi terkait karyawan yang relevan termasuk di dalamnya berbagai jenis informasi pribadi (personal information), rincian kualifikasi (detailed qualification) dan pengalaman kerja (work experience), informasi yang terkait dengan pekerjaan dan lain sebagainya. Foto karyawan juga dapat dimasukkan ke sistem dengan baik. Informasi yang ditampung dalam modul ini dimanfaatkan oleh modul-modul lainnya, sehinga mengurangi data yang mubazir dan saling tumpang tindih.
· Modul ESS (Employee Self Service)
ESS adalah alat bantu yang ampuh untuk memberikan kemudahan bagi karyawan perusahaan guna melihat informasi yang relevan, seperti informasi pribadi, memperbarui data pribadi via web, mendaftar cuti (applying for leave) dan mengedit jadwal kerja pribadi tanpa merepotkan staf HR.
Fungsionalitas modul ini terentang di seluruh sistem, menjadikan informasi tersedia setiap saat dimana pun. Tentu saja semua informasi ini tergantung pada kebijakan keamanan informasi perusahaan, dimana setiap orang hanya dapat melihat informasi sejauh batas hak dan otoritas yang ia miliki. Solusi fungsionalitas ini sangatlah menghemat waktu dan biaya.
· Modul Cuti (Leave Module)
Sebuah modul pengelolaan cuti (leave) yang komprehensif dengan kemungkinan yang luas untuk mendefinisikan berbagai jenis cuti (leave types), libur perusahaan (company holidays) dan lain-lain. Modul ini menyediakan semua proses pengajuan cuti dan proses persetujuannya. Selain itu, modul ini dapat menampilkan informasi tentang hak cuti, sisa cuti, riwayat cuti dan lain sebagainya. Konsep berbasis web dan pelayanan mandiri (self-service) ini menyederhanakan berbagai prosedur cuti yang saling berhubungan, mengurangi pekerjaan administratif, menghemat kertas dan biaya.
· Modul Waktu Kerja (Time Module)
Modul ini mengotomatisasi proses yang terkait dengan penelusuran waktu (kerja). Modul ini membantu mencapai efisiensi dalam mengelola data tenaga kerja dan meningkatkan pengelolaan angkatan kerja. Modul waktu kerja memberikan kemudahan bagi karyawan untuk mendefinisikan dan mengisi jadwal kerja mereka sendiri yang dapat diterima/ditolak dan dimodifikasi oleh atasan mereka. Modul ini memiliki fungsionalitas untuk menelusur kehadiran karyawan, dimana karyawan dapat memasukkan waktu hadir kerja (punch in) dan waktu pulang kerja (punch out). Melalui modul waktu kerja ini karyawan dapat jam kegiatan (time events) yang terkait dengan proyek tertentu, dimana mereka bekerja dan administrator proyek dapat mengelola proyek dengan mudah melalui fungsionalitas yang ditawarkan melalui item laporan proyek.
· Modul Laporan (Report Module)
Fitur ini menghasilkan beragam report yang dapat dirias sesuai dengan kebutuhan anda. Setiap nomor laporan dapat didefinisikan dengan memilih dari rentang sebuah kriteria pencarian dan field laporan. Definisi laporan dapat disimpan untuk menghindari pengerjaan yang berulang. Sekali sebuah laporan telah didefisinikan dan disimpan, tampilan laporan dapat dibuat dengan memasukkan kriteria data yang diminta.
· Modul Pelacak BUG (Bug Tracking Module)
Pada setiap kesalahan atau ketidaksempurnaan sistem (bug) terjadi kala menggunakan sistem ini, bug tersebut dapat segera dilaporkan secara online dengan menggunakan modul Bug Tracker sehingga developer memperoleh masukan untuk memperbaikinya.
· Modul Rekrutmen (Recruitment Module)
Modul ini memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk memasang iklan lowongan kerja secara on-line di web dengan menggunakan fitur yang ada dalam sistem ini. Pemasang iklan dapat melakukan posting iklan dengan mudah, melacak progres pemrosesan pelamar hingga proses wawancara sampai proses penerimaannya. Sementara itu, pencari kerja dapat melakukan posting lamaran kerja mereka dalam format standar dan sederhana. Pemberitahuan kepada pencari kerja dapat diinformasikan dengan mudah melalui email.
OrangeHRM adalah aplikasi open source berbasis web. Oleh sebab itu untuk menjalankan orangeHRM dibutuhkan paket
* Apache HTTP Server 1.3 atau terbaru
* MySQL 5.0 atau terbaru
* PHP 5.1.0 atau terbaru
Kunjungi blog saya
http://tituspermadi.wordpress.com
dan mulailah menggunakan OrangeHRM untuk mengelola administrasi Sumber Daya Manusia
di perusahaan yang Anda pimpin.
OrangeHRM dapat dijalankan pada sistem operasi Windows maupun Linux. Anda dapat mengunduh file tersebut di:
http://www.orangehrm.com/download.php
Tutorial OrangeHRM edisi bahasa Indonesi dapat Anda unduh di:
a. Bab 1-3 http://www.ziddu.com/download/2724573/Rahasi aSuksesMengelolaSDMdenganOrangeHRMbab1-3.pdf.html
b. Bab 4 http://www.ziddu.com/downloadlink/2724687/Ra hasiaSuksesMengelolaSDMdenganOrangeHRMbab4.pdf
c. Bab 5-7 http://www.ziddu.com/download/2724585/Rahasi aSuksesMengelolaSDMdenganOrangeHRMbab5-7.pdf.html
d. Bab 8-11 http://www.ziddu.com/download/2724646/Rahasi aSuksesMengelolaSDMdenganOrangeHRMbab8-11.pdf.html
Empat Object Penting SOP
Empat Object Penting SOP
Posted by admin on March 9, 2011, filed in: Management
Oleh: Eko Supriyatno, MTB
Master Terapi Bisnis
Pada pekan lalu saya sudah membahas definisi yang menyebutkan bahwa SOP (Standard Operating Procedures) menerangkan suatu tahapan atau proses kerja, siapa yang bertanggung jawab, dokumen apa yang digunakan dalam proses tersebut dan ukuran keberhasilan apa yang digunakan dalam tahapan atau proses tersebut.
Kini saya akan memaparkan definisi kedua tentang SOP yang dikutip dari International Conference on Harmonisation (ICH) menyatakan bahwa SOP adalah “Detailed, written instruction to achieve uniformity of the performance of a specific function”. Jika kita bedah dari batasan tersebut, maka terdapat beberapa objek penting yakni instruksi kerja (written instruction), keseragaman (uniformity), kinerja (performance) dan fungsi kerja (specific function).
Unsur-unsur definisi kedua, yaitu pertama, work instruction (WI) secara garis besar adalah uraian pekerjaan (job description) seseorang. Namun jika ingin diperjelas lagi, maka WI menguraikan bagaimana satu langkah dalam suatu prosedur dilakukan. Misal, langkah-langkah pengemasan produk, langkah-langkah perbaikan mesin, langkah-langkah rekrutmen dan lain-lain. Oleh karena itu dalam SOP WI dapat dikategorikan sebagai petunjuk operasional. WI penekanannya adalah pada kata ‘bagaimana melakukannya’ (how to do).
Dalam WI atau instruksi kerja tolok ukur diperlukan, sebab bila ketiadaan Instruksi Kerja dapat berakibat merugikan mutu semua orang yang terlibat dalam sebuah SOP akan melakukan dengan cara yang sama. Ini berakibat pada kesamaan tindakan untuk melakukan proses pekerjaan. Kalau kita cermati mengapa banyak organisasi seringkali kesulitan ketika seseorang yang berkompeten pada pekerjaan tertentu keluar atau pindah kerja. Jawabanya adalah karena knowledge management-nya tidak stay dalam perusahaan. Lalu kenapa tidak tinggal? Karena prosesnya tidak ada keseragaman (uniformity) alias mengandalkan pada person. Itulah elemen kedua: uniformity atau keseragaman.
Ketiga, Performance. Formula performance adalah kompetensi ditambah dengan sistem (P= K+S). Kompetensi dapat diurai menjadi dua bagain yaitu hard competency dan soft competency. Hard Competency terdiri dari Knowledge dan Skill. Soft Competency terdiri dari Self Concept, Value, Motive, dan Character.
Sementara itu System adalah satu kesatuan utuh dalam sauatu organisasi yang biasanya tercermin dalam struktur organisasi perusahaan. Untuk menunjang keberhasilan kedua elemen utama tersebut tidak dapat dipisahkan. Artinya keberhasilan kinerja pasti gabungan dari keduanya. Sehingga menafikan salah satunya akan membuat kinerja tidaklah optimal. Yang penting disini adalah pimpinan perusahaan atau organisasi harus mengetahui manakah yang paling besar kontribusinya pada kinerja. Apakah lebih dominan pada elemen kompetensi ataukan sistem. Untuk hal ini perusahaan harus mendiagnosa secara mendetil dengan menggunakan beberapa alat seperti kuesioner, wawancara dan observasi.Keempat adalah specific function. Kata tersebut merujuk pada struktur organisasi, yang berarti bahwa SOP yang dibangun harus melihat struktur organisasi perusahan itu sendiri. Dengan kata lain SOP tidak dapat dibuat dengan cara copy paste dari perusahaan lain. Mengapa demikian? Karena masing-masing perusahaan punya struktur organisiasi yang berbeda
Text widget
Twitter Update
Minggu, 21 Oktober 2012
Mentoring Kepada Orang Yang Tepat
Mentoring mengkontribusikan 75% keberhasilan dalam meningkatkan kompetensi, sedangkan kegiatan training di dalam kelas hanya memberikan kontribusi 25 % saja. Mentoring adalah salah satu metodelogi pengembangan kemampuan diri yang paling efektif. Sejak bayi kita belajar dengan mencontoh dan dibimbing. Masih banyak yang rancu antara mentoring dengan coaching. Kalau coach akan membantu kita untuk kembangkan kemampuan kita dalam konteks peran kita saat ini dan kesiapan dalam melaksanakan tugas kita. Dengan bermentor, kita dapat bimbingan untuk mengasah kemampuan terpendam untuk kesiapan menghadapi peran yang lebih besar di masa depan.
Rabu, 20 Juli 2011
Ketika Marketing 3.0 Tiba
Di tengah berbagai macam badai dan munculnya Scumbag Millionaire mulai dari Jeffrey Skilling (Enron) sampai Bernard Madoff yang telah menghasilkan 50 triliun dollar AS dari investasi berskema Ponzi (atau skema piramid), langkah bisnis perusahaan terus menjadi sorotan publik. Tingkat kepercayaan diri di internal perusahaan terus menurun. Tingkat kepercayaan publik terhadap perusahaan juga terus menurun. Dan celakanya lagi, teknologi new-wave yang memperluas jaringan media informasi, menjadikan dunia semakin transparan, sehingga sudah semakin susah bagi perusahaan untuk memutup aib dirinya.
Publik membutuhkan aktivitas dan proses bisnis yang didasari oleh prinsip dan nilai-nilai yang lebih etis dan fair. Kini tidak cukup lagi bagi perusahaan untuk searching for excellence, karena di tengah perubahan lanskap seperti sekarang yang menjadi keharusan adalah searching for meaning.
Marketing 3.0
Di era sekarang, pemasaran saat ini tidak hanya diterjemahkan dalam pengertian positioning, diferensiasi dan merek yang dibungkus dalam identitas merek, integritas merek, dan menghasilkan citra merek. Dunia pemasaran perlu menunjukkan nilai-nilai (spiritual) dalam pemasaran.
Di dalam buku ”Marketing 3.0: Values-Driven Marketing” Philip Kotler dan saya mengatakan, perusahaan seharusnya tidak hanya memasarkan produk dengan manfaat fungsional ataupun manfaat emosional, melainkan harus pula menonjolkan manfaat spiritual.
Pendekatan pemasaran berbasis nilai ini diyakini akan memperoleh hasil yang berbeda. Karena perusahaan atau pemilik merek tidak sekadar memberikan kepuasan atau mengincar profitabilitas, melainkan memiliki compassion, dan keberlanjutan. Model bisnis yang menyeimbangkan pencetakan profit dan tanggung jawab sosial seperti itu sungguh didambakan oleh banyak pemain bisnis.
Kita tahu bahwa, perjalanan waktu telah membuat model pemasaran berubah, dari Marketing 1.0 ke Marketing 2.0 - dari product centric ke customer-centric era. Dan sekarang marketing telah mentransformasi diri ke dalam human-centric era. Itulah yang dikatakan sebagai Marketing 3.0.
Marketing 1.0 Product-centric Marketing | Marketing 2.0 Customer-oriented Marketing | Marketing 3.0 Values-driven Marketing | |
Objektif Perusahaan | Menjual produk | Memuaskan dan membuat konsumen loyal | Membuat dunia yang lebih baik |
Pemicu Arus Pergerakan | Industrial Revolution | Teknologi informasi dan komunikasi | Teknologi New Wave |
Bagaimana Perusahaan Melihat Konsumen | Mass buyers dengan kebutuhan fisik | Konsumen yang memiliki rasional dan emosional | Konsumen yang secara holistic memiliki mind, heart, dan spirit. |
Kunci Konsep Pemasaran | Pengembangan produk | Diferensiasi | Nilai-nilai (values) |
Panduan Pemasaran Perusahaan | Spesifikasi produk | Positioning perusahaan dan produk | Visi, Misi, dan Values dari Perusahaan |
Nilai yang Dijual Perusahaan | Fungsional | Fungsional dan emosional | Fungsional, emosional, dan spiritual, Emotional, and Spiritual |
Interaksi Dengan Konsumen | Transaksional yang bersifat top-down (One-to-Many ) | Hubungan intimasi yang bersifat one-to-one | Kolaborasi antar jejaring konsumen (many-to-many) |
Marketing 2.0 berbasiskan emotional intelligent: Sentuhlah hati customer. Meski suatu produk lebih mahal dibanding yang lain, tapi tetap dipilih konsumen, sebab ia sudah memiliki ikatan emosional dengan produknya.
Marketing 3.0 berdasarkan spiritual intelligent: Lakukan semua dengan Nilai-Nilai Universal seperti kasih dan ketulusan maka profit akan datang. Pada tahap ini, merek telah menjadi “reason for being.” Karena merek itu maka si konsumen diakui keberadaannya.
Values-driven marketing adalah model untuk Marketing 3.0, yang melekatkan nilai-nilai pada misi dan visi perusahaan. Gagasan ini akan memperbaiki persepsi publik terhadap marketing dan membimbing perusahaan dan pemasar untuk menginkorporasikan visi yang lebih manusiawi dalam memilih tujuan mereka.
Marketing 3.0 ini akan terlihat dari seberapa dalam hubungan hubungan produsen dengan konsumen atau stakeholder-nya. Wujud spiritualisme adalah bagaimana mencintai jejaring stateholder bisnis kita dengan modal dan menjunjung tinggi kejujuran. Jika sudah sampai tahap spiritual sedemikian itu, hubungan antara perusahaan dengan siapapun yang berkepentingan, apakah itu konsumen, karyawan, supplier, akan langgeng terus.
Marketing 3.0 inilah yang merupakan cikal bakal pemikiran bahwa pada akhirnya marketing menjadi horisontal, di mana sisi humanisme si pemasar membuat pasar menjadi datar. Artinya, tidak ada perbedaan status antara Marketer dan Customer. Marketer dan Customer sama rata. Marketer sudah berbaur dengan Customer-nya.
Bagaimana pendapat Anda?
Apa itu Marketing 3.0
Welcome The Rise Of Marketing 3.0
Monday, December 24, 2007
Beberapa saat yang lalu, tim Annida Islamic Kids Wear berkesempatan untuk hadir dalam seminar marketing yang diselenggarakan Rotary Club dengan tajuk “Marketing 3.0, Values-Driven Marketing”. Tidak tanggung-tanggung, seminar ini menghadirkan pakar & praktisi marketing yang tidak asing lagi dikalangan entrepreneur, yaitu Hermawan Kartajaya dan Tanadi Santoso.
Pada tulisan ini, saya akan coba menyampaikan penuturan dari sang begawan marketing, Hermawan Kartajaya yang mengulas konsep marketing 3.0.
Penjelasannya diawali dengan menunjukkan satu persatu focus dari versi marketing yang selama ini pernah ada.
Marketing 1.0 (baca : one point “o”), adalah marketing yang berfokus pada produk atau dengan istilah lain disebut “Product-Centric Era”. Dimana kegiatan marketing diarahkan sesuai dengan kemauan produsen. Disini, konsumen sedikit diabaikan dan yang penting adalah bagaimana produsen membuat produk yang bagus dan laku dipasaran.
“any customer can have a car painted any color that he wants so long as it is black”
(Henry Ford)
Marketing 2.0 (baca : two point “o”), adalah marketing yang berfokus pada pelanggan, dengan istilah lain disebut “Customer-Centric Era”. Lebih maju dari marketing 1.0, disini kegiatan marketing diarahkan sesuai dengan kemauan pelanggan. Selain produk yang bagus juga memperhatikan aspek keinginan pasar yang ada.
“The Success of Starbucks demonstrates the fact we have built an emotional connection with our customer….Once they tasted ours and experienced what we call ‘the third place’ – a gathering place between home and work where they where treated with respect – they found we where filling a need they didn’t know they bad”
(Howard Schultz, CEO of Starbucks)
Marketing 3.0
Dan yang paling mutakhir adalah Marketing 3.0 (baca : three point “o”), yaitu marketing yang berfokus pada kemanusiaan, dan disebut dengan “Human-Centric Era”. Kegiatan marketing produk bukan yang utama lagi, karena disini pelaku bisnis justru lebih menonjol aktifitas kemanusiaannya, dengan berbagai kegiatan sosial maupun pelestarian lingkungan hidup.
Dame Anita Roddick (Founder of The Body Shop), adalah salah satu contoh bagaimana marketing 3.0 itu diterapkan. The Body Shop tidak pernah memasang iklan untuk produknya tetapi sang pemiliknya senantiasa tidak pernah lepas dari aktifitas sosial dan pelestarian lingkungan. Ketika ada mitranya yang telepon, dengan entengnya dia menjawab, “saya sekarang di afrika selatan untuk kegiatan sosial.” Nah lho…..
“She will be remembered not only as a great campaigner but also as a great entrepreneur”
“She campaigned for green issues before it became fashionable to do so and inspired millions to the cause by bringing sustainable products to a mass market”
(BBC News)
“Anita did more than run a successful ethical business : she was a pioneer of the whole concept of ethical and green consumersm”
(Tony Juniper, Director of Friends of the Earth)
“Dame Anita was an ‘incredible woman’ who was passionate about environmental and human rights issues”
(John Sauven, Executive Director of Greenpeace)
Three Forces Of New Trend
Ada tiga kekuatan di dalam trend baru ini (marketing 3.0) yang perlu diperhatikan, yaitu :
- DIGITALIZATION
- GLOBALIZATION
- FUTURIZATION
DIGITALIZATION, saat ini kita hidup dalam era teknologi brillian, dimana segala sesuatu dijalankan secara digital dan hanya dengan satu tombol ”klik” saja. Dengan ”BLOGS” kita bisa mengkomunikasikan apa saja termasuk apa yang akan kita jual kepada semua orang diseluruh dunia. Faktanya, ada sekitar 1.2 juta posting blog disetiap harinya atau 50 ribu blog terupdate tiap jamnya.
”We have moved beyond the information Age to the AGE OF PARTICIPATION”
(Scott McNealy – Chairman and CEO Sun Microsystem)
GLOBALIZATION, kalau jaman dulu globalisasi identik dengan anggapan dunia yang kecil “Smaller World” dimana kita bisa tahu apapun yang terjadi di belahan bumi lain dengan akses informasi yang begitu terbuka. Maka saat ini globalisasi lebih diartikan sebagai “Flat World” dengan anggapan bahwa setiap individu dengan satu PC, sehingga setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi leader. Faktor yang jelas yang mempengaruhi globalisasi model baru ini adalah “social culture” dan “political legal”.
“The global playing field is being leveled”
(Thomas Fiedman – Author of The World is Flat)
FUTURIZATION, untuk saat ini disamping menjadi “yang berbeda” juga diperlukan kreatifitas yang tinggi. Market, sebagai sasaran dalam bisnis sudah begitu cerdas untuk bisa menilai produk yang kita buat.
“We are beginning to work and live the way creative people like artists and scientists always have”
(Richard Florida – Author of The Rise of Creative Class)
Seperti yang pernah diceritakan kawan saya yang di Australia, ada produsen alat-alat rumah tangga di sana yang tidak menggunakan marketing secara langsung. Di awalnya produsen ini hanya melakukan aktifitas pelestarian lingkungan dengan menanam tanaman & bunga di sepanjang jalan suatu perkotaan.
Yang unik adalah setelah dua tahun, penduduk kota tersebut merasa berhutang kepada produsen tadi, akhirnya di tahun itulah produsen alat-alat rumah tangga tadi baru mendapatkan "nikmat" dari usaha mulianya selama ini karena penduduk kota tersebut menggunakan alat-alat rumah tangga yang diproduksinya. Nah, apa hubungannya coba alat rumah tangga dengan tanaman........
Catatan Penting :
Wah, sayang kameranya lagi ngadat, jadinya hasil jepretannya kacau banget. maaf foto kami belum bisa tampil nih he..he....
Untuk menghadapi tahun baru hijriyah 1429 H, annida islamic kids wear meluncurkan model baru, lihat saja di : http://annidaku.blogspot.com/
Selasa, 19 Juli 2011
Minggu, 17 Juli 2011
action coach lagi
6 Langkah membuat sistem ini akan abadi di kepala saya selama-lamanya, karena 6 langkah sederhana inilah yang akan membuat bisnis anda jalan sendiri tanpa kehadiran anda di dalamnya. Artinya bisnis anda jalan , anda jalan-jalan..
6 Langkah luar biasa ini saya dapat dari Action Coach, dan Action Coach mengemasnya dengan sangat simple dan sederhana..
Satu lagi jurus yang tidak akan pernah saya lupa…Jurus ini saya pelajari dari seminar Acion Coach .
apa itu Action Coach ? Action Coach adalah perusahaan yang didirikan oleh Brad Sugar yaitu perusahaan coaching no 1, dan Brad sudah pensiun sejak umur 26 tahun karna semua bisnisnya diseluruh dunia sudah jalan tanpa kehadiran beliau .Karena jurus Action Coach yang tidak akan saya lupa seumur hidup dalam membangun perusahaan adalah bagaimana mendefinisikan perusahaanmu ” A Commercial, Profitable enterprise That Works Without You.”.artinya ..jika ingin membuat perusahaan buatlah perusahaan yang menguntungkan , yang komersil yang bisa jalan sendiri tanpa kehadiran anda …Jika anda masih terlibat di dalamnya ..berarti anda masih in the business belum on the business..Harusnya pekerjaan teknis sudah bisa didelegasikan ke karyawan ..
Action Coach ini luar biasa sekali memberikan ilmu bagaimana bisnis anda jalan, anda bisa jalan-jalan ..yaitu dengan membuat sistem yang mantap… Untuk membuat sistem ..anda hanya memerlukan 6 langkah sukses dalam membangun bisnis.. 6 langkah ini saya hafal banget sampai mati..karna 6 langkah inilah yang membawa bisnis anda jalan sendiri tanpa kehadiran anda… 6 langkah itu adalah :
Specific : omzet maunya 100 milyar
- Cashflow
- Rugi/laba
- Neraca
Hati-hati dengan profit yang tinggi jika cashflow anda kosong..Profit tinggi itu hanya di atas kertas.. KArena itu yang sangat paling pertama kali diperhatikan adalah cashflow..ini sesuai anjuran dari Robert Kiyosaki juga.
- Bentuk Sales Team terbaik
- Hitung waktu anda dan team anda..Produktifkah waktu anda?
- Apakah anda lebih Sering nonton Sinetron, santai- santai dirumah?
- Cek Produktivitas team
- SPGnya apakah sudah sama cara pelayanannya,cara menyapa customernya
- Cth : Mcdonald tebet dan sarinah rasanya sama meskipun kompornya bisa berbeda
- Memastikan bisnis berjalan konsisten, profitable dan productivity
- KESIMPULANdi LEVEL MASTERY ini : Anda harus
- Turun tangan ke lapangan.
- Menghapus kekacauan, berskan yang kacau-kacau, dijadwalkan perhari
- Buat Laporan keuangan, paksakan setidaknya punya laba rugi dan cashflow dulu
- Customer service di perbaiki
- Buat kekacauan bisnis anda menjadi stabil
- Buat sistem pelayanan
Dan dalam marketing juga anda harus membuat iklan anda semenarik mungkin .Bagaimana anda membuat keunikan produk anda dan di informasikan ke masyarakat
- Pada Level 3 ini anda sudah mulai membuat sistem :
- Dalam sistem ini harus terkandung didalamnya :
- Create : Vison, Mission, Goal, Culture, KPI, Organization Structure, SOP,Time MAnagemnet
- Strukturisasi sistem, penempatan org yg tepat, pada tempat yg tepat
- Bangun sistem Meliputi Financial.people ,marketing, technology
- Buat bisnis anda tergantung pada sistem, bukan pada orangnya,
- Efisiensi, ciptakan sistem, cari org yg tepat pd tempat
- Daya ungkit dari investor lain utk tanam modal
Anda mulai harus memahami :
THE CYCLE OF BUSINESS : OWNER – team- CUSTOMER – BUSINESS – Kembali Ke owner
Cara mencari Team yg baik ..dari awal rekrutmen sudah harus sangat ketat..
Level 5 setelah sistem sudah di jalankan oleh Tim yang berkualitas..anda mulai memikirkan bagaimana menduplikasi bisnis anda..dengan cara membuka cabang ..
Duplicate Ur BUSINESS DRIVEN BY YOUR SYSTEM & TEAM
Level ini adalah level yang sangat di impi-impikan oleh para pengusaha..Karena hasil perjuangan anda dalam membangun 5 level di atas dari membuat laporan keuangan, membuat sistem, membentuk Tim yang dahsyat dan bisa mendulikasikannya..akhirnya bisa terbayar di level 6 ini..
Bayangkan bahwa anda tidur dirumahpun ketika sedang nonton tv atau berlibur ke Bali..uang anda terus masuk dan masuk..karena bisnis sudah jalan sendiri ..
Tugas sederhana anda adalah tinggal memberikan GOAL yang harus dicapai tim , dan ketika GOAL tercapai berikan reward . Kok sudah freedom masih harus membuat GOAL ??Karena ketika anda Freedom, biasanya anda tetap tidak akan bisa diam, karena terbiasa kerja keras seblumnya toh..hehe..Hanya ketika di level ini anda bisa memilih mau bekerja atau tidak suka-suka anda .. Karena GOAL itu juga bisa dari GM anda yang mengajukan ke anda..mereka menantang diri mereka sendiri..
Semoga bermanfaat
Dan sukses selalu buat kawan-kawan
Kamis, 14 Juli 2011
Rahasia Mengelola SDM dengan OrangeHRM
OrangeHRM merupakan sebuah solusi opensource yang penulis temukan, dimana solusi ini sangat relavan dengan pekerjaan penulis sebagai HR Manager di sebuah perusahaan. Untuk berbagi informasi dan pengalaman ini, maka penulis menulis buku ini bagi para pembaca, khususnya para praktisi HR Manager yang sedang mencari solusi aplikasi untuk mengelola Human Resource di Perusahaannya.
OrangeHRM® adalah generasi terbaru sistem pengelolaan SDM (Sumber Daya Manusia) berbasis web. OrangeHRM® akan membantu anda dalam mengelola aset terpenting perusahaan, yaitu: Sumber Daya Manusia. OrangeHRM® sangatlah praktis digunakan dalam bisnis sebagai sebuah platform yang sempurna untuk melakukan re-engineering proses pengelolaan SDM dan mendefinisikan ulang alur kerja operasional para profesional SDM sebagai landasan baru pengelolaan SDM yang maju.
OrangeHRM® dibuat berdasarkan arsitektur modular yang terdiri dari modul-modul berikut:
· Modul Admin
Modul Admin adalah salah satu bagian dari sistem dimana seorang HR Manajer atau personil yang ditunjuk menjalankan semua tugas administrasi sistem. Ini meliputi pendefinisian stuktur perusahaan (company structure), golongan gaji (pay grade), proyek (projects) yang dijalankan dan informasi lain yang melayani sebagai tulang punggung dari seluruh sistem. Isu keamanan sistem diatur juga melalui modul ini dalam bentuk penetapan otorisasi pengguna (user).
· Modul PIM
Modul inti ini mengelola semua informasi terkait karyawan yang relevan termasuk di dalamnya berbagai jenis informasi pribadi (personal information), rincian kualifikasi (detailed qualification) dan pengalaman kerja (work experience), informasi yang terkait dengan pekerjaan dan lain sebagainya. Foto karyawan juga dapat dimasukkan ke sistem dengan baik. Informasi yang ditampung dalam modul ini dimanfaatkan oleh modul-modul lainnya, sehinga mengurangi data yang mubazir dan saling tumpang tindih.
· Modul ESS (Employee Self Service)
ESS adalah alat bantu yang ampuh untuk memberikan kemudahan bagi karyawan perusahaan guna melihat informasi yang relevan, seperti informasi pribadi, memperbarui data pribadi via web, mendaftar cuti (applying for leave) dan mengedit jadwal kerja pribadi tanpa merepotkan staf HR.
Fungsionalitas modul ini terentang di seluruh sistem, menjadikan informasi tersedia setiap saat dimana pun. Tentu saja semua informasi ini tergantung pada kebijakan keamanan informasi perusahaan, dimana setiap orang hanya dapat melihat informasi sejauh batas hak dan otoritas yang ia miliki. Solusi fungsionalitas ini sangatlah menghemat waktu dan biaya.
· Modul Cuti (Leave Module)
Sebuah modul pengelolaan cuti (leave) yang komprehensif dengan kemungkinan yang luas untuk mendefinisikan berbagai jenis cuti (leave types), libur perusahaan (company holidays) dan lain-lain. Modul ini menyediakan semua proses pengajuan cuti dan proses persetujuannya. Selain itu, modul ini dapat menampilkan informasi tentang hak cuti, sisa cuti, riwayat cuti dan lain sebagainya. Konsep berbasis web dan pelayanan mandiri (self-service) ini menyederhanakan berbagai prosedur cuti yang saling berhubungan, mengurangi pekerjaan administratif, menghemat kertas dan biaya.
· Modul Waktu Kerja (Time Module)
Modul ini mengotomatisasi proses yang terkait dengan penelusuran waktu (kerja). Modul ini membantu mencapai efisiensi dalam mengelola data tenaga kerja dan meningkatkan pengelolaan angkatan kerja. Modul waktu kerja memberikan kemudahan bagi karyawan untuk mendefinisikan dan mengisi jadwal kerja mereka sendiri yang dapat diterima/ditolak dan dimodifikasi oleh atasan mereka. Modul ini memiliki fungsionalitas untuk menelusur kehadiran karyawan, dimana karyawan dapat memasukkan waktu hadir kerja (punch in) dan waktu pulang kerja (punch out). Melalui modul waktu kerja ini karyawan dapat jam kegiatan (time events) yang terkait dengan proyek tertentu, dimana mereka bekerja dan administrator proyek dapat mengelola proyek dengan mudah melalui fungsionalitas yang ditawarkan melalui item laporan proyek.
· Modul Laporan (Report Module)
Fitur ini menghasilkan beragam report yang dapat dirias sesuai dengan kebutuhan anda. Setiap nomor laporan dapat didefinisikan dengan memilih dari rentang sebuah kriteria pencarian dan field laporan. Definisi laporan dapat disimpan untuk menghindari pengerjaan yang berulang. Sekali sebuah laporan telah didefisinikan dan disimpan, tampilan laporan dapat dibuat dengan memasukkan kriteria data yang diminta.
· Modul Pelacak BUG (Bug Tracking Module)
Pada setiap kesalahan atau ketidaksempurnaan sistem (bug) terjadi kala menggunakan sistem ini, bug tersebut dapat segera dilaporkan secara online dengan menggunakan modul Bug Tracker sehingga developer memperoleh masukan untuk memperbaikinya.
· Modul Rekrutmen (Recruitment Module)
Modul ini memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk memasang iklan lowongan kerja secara on-line di web dengan menggunakan fitur yang ada dalam sistem ini. Pemasang iklan dapat melakukan posting iklan dengan mudah, melacak progres pemrosesan pelamar hingga proses wawancara sampai proses penerimaannya. Sementara itu, pencari kerja dapat melakukan posting lamaran kerja mereka dalam format standar dan sederhana. Pemberitahuan kepada pencari kerja dapat diinformasikan dengan mudah melalui email.
OrangeHRM adalah aplikasi open source berbasis web. Oleh sebab itu untuk menjalankan orangeHRM dibutuhkan paket
* Apache HTTP Server 1.3 atau terbaru
* MySQL 5.0 atau terbaru
* PHP 5.1.0 atau terbaru
Kunjungi blog saya
http://tituspermadi.wordpress.com
dan mulailah menggunakan OrangeHRM untuk mengelola administrasi Sumber Daya Manusia
di perusahaan yang Anda pimpin.
OrangeHRM dapat dijalankan pada sistem operasi Windows maupun Linux. Anda dapat mengunduh file tersebut di:
http://www.orangehrm.com/download.php
Tutorial OrangeHRM edisi bahasa Indonesi dapat Anda unduh di:
a. Bab 1-3 http://www.ziddu.com/download/2724573/Rahasi aSuksesMengelolaSDMdenganOrangeHRMbab1-3.pdf.html
b. Bab 4 http://www.ziddu.com/downloadlink/2724687/Ra hasiaSuksesMengelolaSDMdenganOrangeHRMbab4.pdf
c. Bab 5-7 http://www.ziddu.com/download/2724585/Rahasi aSuksesMengelolaSDMdenganOrangeHRMbab5-7.pdf.html
d. Bab 8-11 http://www.ziddu.com/download/2724646/Rahasi aSuksesMengelolaSDMdenganOrangeHRMbab8-11.pdf.html
Empat Object Penting SOP
Empat Object Penting SOP
Posted by admin on March 9, 2011, filed in: Management
Oleh: Eko Supriyatno, MTB
Master Terapi Bisnis
Pada pekan lalu saya sudah membahas definisi yang menyebutkan bahwa SOP (Standard Operating Procedures) menerangkan suatu tahapan atau proses kerja, siapa yang bertanggung jawab, dokumen apa yang digunakan dalam proses tersebut dan ukuran keberhasilan apa yang digunakan dalam tahapan atau proses tersebut.
Kini saya akan memaparkan definisi kedua tentang SOP yang dikutip dari International Conference on Harmonisation (ICH) menyatakan bahwa SOP adalah “Detailed, written instruction to achieve uniformity of the performance of a specific function”. Jika kita bedah dari batasan tersebut, maka terdapat beberapa objek penting yakni instruksi kerja (written instruction), keseragaman (uniformity), kinerja (performance) dan fungsi kerja (specific function).
Unsur-unsur definisi kedua, yaitu pertama, work instruction (WI) secara garis besar adalah uraian pekerjaan (job description) seseorang. Namun jika ingin diperjelas lagi, maka WI menguraikan bagaimana satu langkah dalam suatu prosedur dilakukan. Misal, langkah-langkah pengemasan produk, langkah-langkah perbaikan mesin, langkah-langkah rekrutmen dan lain-lain. Oleh karena itu dalam SOP WI dapat dikategorikan sebagai petunjuk operasional. WI penekanannya adalah pada kata ‘bagaimana melakukannya’ (how to do).
Dalam WI atau instruksi kerja tolok ukur diperlukan, sebab bila ketiadaan Instruksi Kerja dapat berakibat merugikan mutu semua orang yang terlibat dalam sebuah SOP akan melakukan dengan cara yang sama. Ini berakibat pada kesamaan tindakan untuk melakukan proses pekerjaan. Kalau kita cermati mengapa banyak organisasi seringkali kesulitan ketika seseorang yang berkompeten pada pekerjaan tertentu keluar atau pindah kerja. Jawabanya adalah karena knowledge management-nya tidak stay dalam perusahaan. Lalu kenapa tidak tinggal? Karena prosesnya tidak ada keseragaman (uniformity) alias mengandalkan pada person. Itulah elemen kedua: uniformity atau keseragaman.
Ketiga, Performance. Formula performance adalah kompetensi ditambah dengan sistem (P= K+S). Kompetensi dapat diurai menjadi dua bagain yaitu hard competency dan soft competency. Hard Competency terdiri dari Knowledge dan Skill. Soft Competency terdiri dari Self Concept, Value, Motive, dan Character.
Sementara itu System adalah satu kesatuan utuh dalam sauatu organisasi yang biasanya tercermin dalam struktur organisasi perusahaan. Untuk menunjang keberhasilan kedua elemen utama tersebut tidak dapat dipisahkan. Artinya keberhasilan kinerja pasti gabungan dari keduanya. Sehingga menafikan salah satunya akan membuat kinerja tidaklah optimal. Yang penting disini adalah pimpinan perusahaan atau organisasi harus mengetahui manakah yang paling besar kontribusinya pada kinerja. Apakah lebih dominan pada elemen kompetensi ataukan sistem. Untuk hal ini perusahaan harus mendiagnosa secara mendetil dengan menggunakan beberapa alat seperti kuesioner, wawancara dan observasi.Keempat adalah specific function. Kata tersebut merujuk pada struktur organisasi, yang berarti bahwa SOP yang dibangun harus melihat struktur organisasi perusahan itu sendiri. Dengan kata lain SOP tidak dapat dibuat dengan cara copy paste dari perusahaan lain. Mengapa demikian? Karena masing-masing perusahaan punya struktur organisiasi yang berbeda
Labels
- kreatif (1)
About Me
- www.rendravisual.blogspot.com
- kreatif atau mati 081931194193 buku tahunan, clothing garment, Advertising rendragarment@gmail.com